Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan Demi Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon

Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan Demi Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon
Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Pembiayaan & Produk Berkelanjutan Demi Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon

JAKARTA - Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pembiayaan dan produk keuangan berkelanjutan melalui dua inisiatif strategis, yakni Sustainable Finance Framework (SFF) dan Transition Finance Framework (TFF). Kedua kebijakan ini dirancang untuk memastikan aktivitas bisnis Bank Mandiri sejalan dengan prinsip keberlanjutan global serta regulasi nasional terkait keuangan hijau.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar perseroan dalam memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh inisiatif keuangan berkelanjutan yang dilakukan Bank Mandiri tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan sosial. Dengan penerapan SFF dan TFF, kami berharap dapat mendorong transformasi ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Senin, 10 Maret 2025.

Baca Juga

Tumbuh 12,16%, Humpuss Maritim Kantongi Pendapatan Usaha USD 64,7 Juta pada Kuartal-II 2025

SFF Dorong Keuangan Hijau dan Sosial

Sebagai bank nasional pertama yang menerapkan Sustainable Finance Framework (SFF), Bank Mandiri menetapkan kebijakan ini sebagai panduan strategis dalam menyalurkan pembiayaan ke berbagai sektor hijau dan sosial. SFF memungkinkan pembiayaan bagi proyek-proyek energi terbarukan, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, hingga program pemberdayaan sosial berbasis keberlanjutan.

“Dengan SFF, Bank Mandiri dapat menyalurkan produk dan layanan keuangan inovatif seperti Green Bonds, Social Loan, Sustainability-linked Loan, serta instrumen pembiayaan lainnya yang berfokus pada agenda keberlanjutan. Ini sejalan dengan visi perseroan untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di Indonesia,” tambah Darmawan.

SFF juga telah mendapatkan penilaian dari S&P Global Ratings dalam Second Party Opinion (SPO), yang menilai framework ini selaras dengan standar global seperti Green Loan Principles dan Social Loan Principles dari Loan Market Association (LMA), serta Green Bond Principles, Social Bond Principles, dan Sustainability Bond Guidelines yang diterbitkan oleh International Capital Market Association (ICMA).

TFF: Dukung Transformasi ke Ekonomi Rendah Karbon

Selain SFF, Bank Mandiri juga menghadirkan Transition Finance Framework (TFF) yang dirancang untuk memperluas cakupan pembiayaan pada sektor-sektor yang sedang bertransisi menuju ekonomi hijau. TFF mendukung industri yang belum sepenuhnya ramah lingkungan tetapi memiliki komitmen konkret dalam mengurangi emisi karbon dalam jangka pendek hingga menengah.

Melalui TFF, Bank Mandiri memberikan akses pembiayaan kepada sektor industri yang memiliki roadmap transisi yang jelas untuk mengadopsi praktik rendah karbon. Langkah ini sekaligus mendukung inisiatif just transition atau transisi berkeadilan agar transformasi menuju ekonomi hijau tetap inklusif dan tidak mengorbankan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami percaya bahwa transformasi menuju ekonomi rendah karbon harus dilakukan secara bertahap dan terukur. Dengan TFF, kami memberikan kesempatan bagi industri yang sedang dalam tahap transisi untuk tetap berkembang secara berkelanjutan,” jelas Darmawan.

Untuk memastikan framework ini relevan dengan kebutuhan pasar, Bank Mandiri bekerja sama dengan Deloitte sebagai konsultan strategis dalam penyusunan kebijakan TFF. Simon Tong, Lead Partner Financial Services Deloitte Consulting South East Asia, menyebut bahwa Bank Mandiri telah menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan kebijakan keuangan berkelanjutan secara menyeluruh.

“Proses penyusunan framework ini tidak hanya mempertimbangkan regulasi nasional seperti Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI), tetapi juga selaras dengan standar global seperti ICMA dan LMA. Ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri serius dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya,” ungkap Simon.

Bank Mandiri Perkuat Sinergi Keuangan Berkelanjutan

Sebagai bagian dari langkah strategisnya, Bank Mandiri juga menyatakan dukungan penuh terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengembangkan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). Taksonomi ini akan menjadi pedoman utama dalam percepatan implementasi keuangan hijau di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian target Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) untuk pengurangan emisi nasional.

Darmawan menegaskan bahwa kebijakan SFF dan TFF merupakan bagian dari visi besar Bank Mandiri untuk menjadi pemimpin dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia.

“Kami ingin menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future. Implementasi SFF dan TFF ini menjadi bukti nyata bahwa Bank Mandiri siap berkontribusi dalam pencapaian target net zero emissions pada 2060, atau bahkan lebih cepat,” tegasnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya sebagai institusi keuangan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang signifikan bagi pembangunan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kolaborasi BSI Prudential Syariah Perkuat Ekosistem Syariah

Kolaborasi BSI Prudential Syariah Perkuat Ekosistem Syariah

Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Jumat 1 Agustus 2025 Naik

Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Jumat 1 Agustus 2025 Naik

Pajak Emas Disesuaikan, Mendorong Iklim Positif Bisnis

Pajak Emas Disesuaikan, Mendorong Iklim Positif Bisnis

Cara Mudah Aktifkan Rekening BNI yang Diblokir

Cara Mudah Aktifkan Rekening BNI yang Diblokir

ESG Jadi Pilar Bisnis, OJK Dorong Komitmen

ESG Jadi Pilar Bisnis, OJK Dorong Komitmen