Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi: Tren Bullish Diprediksi Terus Berlanjut

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi: Tren Bullish Diprediksi Terus Berlanjut
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi: Tren Bullish Diprediksi Terus Berlanjut

JAKARTA - Harga emas global kembali mencatatkan rekor tertinggi baru pada tahun 2023, menandai keberhasilan tren bullish yang terus berlanjut. Dalam langgam harga yang meningkat ini, emas sekali lagi memperlihatkan ketahanannya sebagai aset pelindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang terus bergejolak.

Menurut data Bloomberg yang dirilis baru-baru ini, harga emas sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level US$ 2.940 per ons troi sebelum akhirnya ditutup sedikit di bawahnya pada US$ 2.938 per ons troi. Meskipun mengalami koreksi kecil pada hari dan ditutup pada US$ 2.932 per ons troi pukul 19.29 WIB, harga ini tetap menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut.

Pendorong Kenaikan Harga Emas

Kenaikan harga emas dipicu oleh beberapa faktor kunci yang memengaruhi sentimen pasar global. Salah satu pendorong utama adalah kebijakan tarif yang diusulkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang berencana mengenakan tarif sebesar 25% pada sejumlah produk. Hal ini diharapkan dapat memperburuk ketegangan perdagangan internasional.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang kembali meningkat setelah Trump membuat pernyataan kontroversial yang menyebut Ukraina telah memulai konflik dengan Rusia semakin membuat investor melirik emas sebagai aset safe-haven. "Sentimen ini semakin memperkuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven," ungkap seorang analis dari Dupon Indonesia.

Sinyal kehati-hatian juga datang dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang baru-baru ini memperlihatkan pendekatan lebih hati-hati terhadap kebijakan moneter mereka. Hal ini tertuang dalam risalah rapat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis, yang menunjukkan bahwa The Fed lebih cenderung menunggu sinyal ekonomi yang lebih jelas sebelum mengambil langkah kebijakan yang signifikan.

Prospek Emas Menurut Analis

Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, memproyeksikan bahwa emas akan tetap dalam tren bullish yang kuat dalam waktu dekat. Ia bahkan menaikkan target harga emas dari US$ 3.000 per ons troi menjadi US$ 3.250 per ons troi. "Dari saya, US$ 3.250 per ons troi dengan potensi ke US$ 3.400 per ons troi," katanya.

Selain itu, Goldman Sachs, salah satu lembaga keuangan terkemuka dunia, juga menaikkan proyeksi harga emas global untuk 2025 menjadi US$ 3.100 per ons troi, naik dari target sebelumnya sebesar US$ 2.890 per ons troi. Mereka memperkirakan jika ketidakpastian kebijakan tetap tinggi, termasuk masalah tarif, harga emas bisa melonjak hingga US$ 3.300 per ons troi pada akhir tahun.

Goldman Sachs juga merevisi naik asumsi permintaan bank sentral terhadap emas menjadi 50 ton per bulan dari perkiraan sebelumnya sebesar 41 ton. Jika rata-rata pembelian emas mencapai 70 ton per bulan, harga emas bisa naik menjadi US$ 3.200 per ons troi pada akhir 2025, dengan asumsi kondisi kebijakan global stabil.

Strategi Investasi Emas

Dalam hal strategi investasi, berbagai bentuk investasi emas memiliki kelebihan tersendiri. Lukman Leong menjelaskan bahwa emas batangan, sebagai bentuk klasik dari investasi emas, dipandang memiliki risiko rendah asalkan disimpan di tempat yang aman. Sementara itu, emas digital menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam pembelian, tetapi memiliki risiko terkait sertifikasi penjual meskipun diawasi Bappebti. "Kepercayaan menjadi faktor kunci antara keamanan atau kenyamanan transaksi. Untuk jangka panjang, emas fisik lebih diutamakan," tegas Lukman.

Selain itu, Exchange-Traded Fund (ETF), yang didukung oleh emas fisik, dianggap sebagai alternatif aman bagi investor yang tidak ingin terlibat dalam produk leverage tinggi seperti derivatif emas, meskipun produk ini dapat memberikan imbal hasil tinggi tetapi dengan risiko yang lebih besar.

Indra, Founder dan CMO Indogold, juga optimis dengan prospek permintaan pada emas. Dia mencatat bahwa selama tahun ini, permintaan untuk emas fisik digital naik 31%, sementara permintaan untuk emas fisik melonjak 300%. "Biaya untuk emas fisik digital terjadi ketika customer menghendaki untuk menukarkan menjadi emas fisik, di mana biaya tersebut mencakup sertifikat, pengiriman, dan asuransi," jelasnya.

Melihat tren ini, IndoGold melihat masa depan investasi emas tetap cerah, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan potensi inflasi yang tinggi. Emas terus teruji sebagai aset pelindung nilai yang andal sehingga tetap menjadi pilihan favorit bagi investor yang mencari keamanan jangka panjang.

David

David

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BBM Terbaru: Pertamax Naik 13 Juli 2025

BBM Terbaru: Pertamax Naik 13 Juli 2025

Harga Batu Bara Acuan Naik, Pemerintah Lakukan Kajian

Harga Batu Bara Acuan Naik, Pemerintah Lakukan Kajian

Rumah Murah di Lombok Barat Mulai Rp125 Juta

Rumah Murah di Lombok Barat Mulai Rp125 Juta

Eksplorasi Emosi Sheila Dara di 5 Film Ini

Eksplorasi Emosi Sheila Dara di 5 Film Ini

Wisata Akhir Pekan Murah Meriah

Wisata Akhir Pekan Murah Meriah