Kemenkes Pastikan Semua Vaksin Aman Digunakan
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa semua vaksin yang disediakan pemerintah untuk masyarakat melalui Program Imunisasi Nasional terbukti aman, bermutu, dan bebas biaya. Pernyataan ini disampaikan untuk meredakan kekhawatiran sebagian orang tua yang masih enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan guna memperoleh imunisasi, terutama vaksin campak.
“Semua vaksin yang kami masukkan dalam Program Imunisasi Nasional itu aman. Pemerintah menjaminnya karena semua vaksin itu sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” kata Direktur Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, dalam konferensi pers mengenai penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak, dipantau di Jakarta, Selasa.
Prima menjelaskan bahwa kekhawatiran sebagian masyarakat tentang keamanan vaksin telah berdampak pada penurunan tingkat imunisasi pada anak-anak. Banyak orang tua merasa takut vaksin yang disediakan pemerintah berisiko, sehingga tidak segera membawa anaknya ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Kekhawatiran ini membuat beberapa anak tidak mendapatkan perlindungan penuh terhadap penyakit menular, padahal imunisasi merupakan langkah preventif yang terbukti efektif.
Baca Juga
Dalam tiga tahun terakhir, tingkat imunisasi campak di Indonesia menunjukkan tren menurun. Pada 2022, cakupan imunisasi campak, khususnya vaksin MR1 untuk anak usia 9 bulan, mencapai 102,2 persen. Namun, pada tahun berikutnya, angka tersebut turun menjadi 95,4 persen pada 2023, lalu 92 persen pada 2024, dan hanya 45,1 persen hingga 24 Agustus 2025. Penurunan ini menjadi perhatian serius, karena campak merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat menimbulkan komplikasi serius pada anak.
“Penting bagi masyarakat untuk tidak takut terhadap keamanan vaksin yang disediakan pemerintah. Imunisasi sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit, termasuk campak,” tegas Prima. Ia menekankan bahwa imunisasi bukan hanya soal kesehatan individu, tetapi juga melindungi komunitas dari penyebaran penyakit menular. Semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin rendah risiko wabah di masyarakat.
Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang mudah menular, ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh serta gejala mirip flu akibat virus rubella. Salah satu cara utama mencegah penyakit ini adalah melalui imunisasi. Tanpa vaksin, campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru, radang otak, hingga kematian. Oleh karena itu, program imunisasi menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Hingga 24 Agustus 2025, Kemenkes mencatat terdapat 46 KLB campak yang tersebar di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi. Salah satu daerah yang mengalami KLB campak adalah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Di kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura ini, tercatat 2.139 kasus suspek atau dugaan campak, dengan 205 kasus positif dan 17 kematian. Data ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi.
Melihat kondisi tersebut, Prima kembali mengimbau semua orang tua dan pengasuh untuk segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan imunisasi campak. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua dan para pengasuh, untuk segera membawa anak ke fasilitas posyandu, puskesmas, atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat lainnya yang memberikan layanan imunisasi,” kata dia.
Imunisasi bukan sekadar prosedur kesehatan, tetapi investasi jangka panjang untuk melindungi anak dari penyakit menular yang dapat menimbulkan komplikasi serius. Kemenkes menekankan bahwa vaksin yang diberikan melalui Program Imunisasi Nasional telah melalui proses pengawasan ketat, sehingga masyarakat tidak perlu meragukan keamanannya. Setiap vaksin diuji secara ilmiah sebelum didistribusikan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya bagi anak-anak dan masyarakat secara umum.
Selain itu, kesadaran masyarakat dalam mengikuti jadwal imunisasi menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Dengan meningkatnya kesadaran untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan, diharapkan angka imunisasi campak dapat kembali meningkat dan mencegah meluasnya KLB campak di berbagai daerah. Pemerintah juga berkomitmen terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi serta memberikan informasi akurat tentang keamanan vaksin kepada masyarakat, sehingga ketakutan yang tidak berdasar dapat dikurangi.
Upaya pencegahan melalui imunisasi ini dinilai sebagai langkah efektif untuk menekan angka kematian akibat penyakit campak, sekaligus memastikan anak-anak tumbuh sehat dan terlindungi dari infeksi yang berpotensi serius. Program imunisasi menjadi bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak sejak dini dan membangun generasi yang kuat dan produktif di masa depan.
Keamanan vaksin dan cakupan imunisasi yang luas juga memiliki dampak positif jangka panjang bagi kesehatan masyarakat. Imunisasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga komunitas dari potensi wabah yang dapat membebani sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua dan pengasuh untuk memanfaatkan layanan vaksinasi yang disediakan pemerintah secara tepat waktu.
Dengan adanya komitmen kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Indonesia mampu mencapai cakupan imunisasi yang optimal, mencegah wabah campak, dan membangun sistem kesehatan masyarakat yang lebih tangguh. Vaksin aman, berkualitas, dan gratis menjadi upaya nyata pemerintah dalam menjaga kesehatan generasi muda dan membentuk masa depan yang lebih sehat bagi seluruh anak di tanah air.
Rekomendasi
