Fashion Muslim Indonesia Siap Menembus Pasar Global Baru

Fashion Muslim Indonesia Siap Menembus Pasar Global Baru
Fashion Muslim Indonesia Siap Menembus Pasar Global Baru

JAKARTA - Ekspor fashion muslim Indonesia kini diarahkan ke babak baru. Tidak hanya mengandalkan pasar tradisional seperti Eropa dan Amerika, pemerintah mendorong pelaku industri untuk merambah pasar nontradisional yang potensinya besar namun belum tergarap maksimal.

Menteri Perdagangan Budi Santoso optimistis prospek ini akan terus meningkat. Keyakinannya disampaikan saat peluncuran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada November tahun ini.

Menurutnya, JMFW yang memasuki tahun kelima bukan hanya ajang pameran, tetapi juga sarana membangun ekosistem fashion nasional yang kuat. Mulai dari pembentukan tren, penguatan pasar domestik, hingga peningkatan daya saing industri tekstil dan UMKM menjadi tujuan utamanya.

Baca Juga

Lima Sekolah Sepak Bola Terbaik Jakarta Kini

“Kalau ekosistem berjalan baik, industri tekstil, UMKM, dan daya beli masyarakat akan berkembang, sehingga pasar domestik dan ekspor bisa tumbuh bersamaan,” ujarnya.

Peluang Besar di Amerika Latin dan Afrika

Budi menjelaskan, salah satu langkah strategis adalah kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Peru melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Kesepakatan ini membuka peluang signifikan bagi produk pakaian jadi dan tekstil nasional untuk menembus pasar Amerika Latin.

“Akses pasar kita ke Peru, termasuk alas kaki dan pakaian jadi, mendapat banyak kemudahan,” katanya.

Dengan CEPA, pemerintah menargetkan nilai perdagangan kedua negara bisa berlipat ganda dari posisi saat ini sebesar US$ 480 juta. Indonesia saat ini menikmati surplus sebesar US$ 181 juta dari perdagangan dengan Peru.

Selain itu, pemerintah sedang menjajaki perundingan dagang bilateral dengan Afrika Selatan. Langkah ini bertujuan membuka pintu ekspor fashion muslim dan produk tekstil nasional ke pasar Afrika yang memiliki prospek cerah.

“Pasar kita jangan hanya bergantung pada Eropa dan Amerika, tapi juga harus menyasar Amerika Latin dan Afrika. Potensi industri kita besar, jadi harus berani merambah pasar baru,” tegasnya.

Kisah Sukses Brand Lokal Arabellescarf

Potensi industri fashion muslim Indonesia tergambar dari perjalanan Arabellescarf, merek lokal yang berdiri pada 2022. Sejak awal, brand ini mendapat dukungan dari Kemendag melalui fasilitasi partisipasi di ajang JMFW.

“Kami dari daerah kecil sempat dipandang sebelah mata karena berani mengambil segmen menengah ke atas. Berkat JMFW, stigma itu mulai pudar dan Arabelle dikenal di kancah nasional maupun internasional,” ujar Syifa, Founder Arabellescarf.

Kemendag juga memfasilitasi Arabellescarf untuk tampil di pameran di Korea. Kesempatan tersebut menjadi pintu menuju pasar ekspor. Baru-baru ini, Arabellescarf telah mengirimkan produk ke Abu Dhabi dan Jeddah, walau masih dalam skala ritel dan personal.

Namun, Syifa mengakui tantangan masih ada, terutama terkait regulasi dan pajak di negara tujuan.

“Pengiriman ke Abu Dhabi sempat terkena pajak karena nilai pembelian di atas 1.000 dirham. Hal seperti ini masih jadi PR bagi kami yang minim pengalaman ekspor,” ungkapnya.

Meski begitu, ia tetap optimistis peluang ekspor Arabellescarf sangat besar, apalagi dengan dukungan pemerintah.

“Saya melihat ada potensi besar untuk memperluas pasar Arabel ke mancanegara. Harapannya, Kemendag dapat terus mendukung agar brand kami bisa berkembang di kancah global,” tuturnya.

Strategi Meningkatkan Daya Saing Global

Langkah pemerintah memperluas pasar ekspor fashion muslim ke negara-negara nontradisional tidak hanya soal mencari pembeli baru. Ini juga menjadi strategi memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah global.

Kualitas desain, inovasi bahan, dan kemampuan menyesuaikan tren internasional menjadi modal penting yang harus terus diasah. JMFW 2026 diproyeksikan menjadi etalase bagi desainer dan pelaku usaha lokal untuk memamerkan karya terbaik kepada pembeli potensial dari berbagai negara.

Selain promosi, kemudahan akses pasar melalui perjanjian perdagangan seperti CEPA menjadi faktor pendorong. Penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan membuat produk Indonesia memiliki daya saing harga yang lebih kompetitif di pasar global.

Pendampingan dari pemerintah juga mencakup pembekalan tentang regulasi, sertifikasi, dan logistik ekspor. Tujuannya, agar pelaku UMKM dan brand baru tidak terkendala dalam memenuhi persyaratan negara tujuan.

Membangun Citra Fashion Muslim Indonesia

Peluang pasar di Amerika Latin dan Afrika memberikan ruang bagi Indonesia untuk membangun citra sebagai pusat fashion muslim dunia. Tidak hanya menjual produk, pelaku industri juga perlu menanamkan nilai budaya dan kreativitas khas Indonesia dalam setiap rancangan.

Kisah Arabellescarf menjadi bukti bahwa merek dari daerah kecil pun bisa bersaing di pasar internasional. Dengan keberanian, kualitas produk, dan dukungan yang tepat, brand lokal dapat meraih pengakuan global.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan UMKM diharapkan semakin kuat. Dengan strategi yang matang dan keberanian mengeksplorasi pasar baru, ekspor fashion muslim Indonesia diyakini mampu tumbuh pesat dan berkelanjutan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tas Converse Stylish untuk Sekolah dan Ngampus

Tas Converse Stylish untuk Sekolah dan Ngampus

Sepatu Lari New Balance Nyaman dan Stylish

Sepatu Lari New Balance Nyaman dan Stylish

JKT48 Tunjukkan Keseruan Sebelum Setiap Penampilan

JKT48 Tunjukkan Keseruan Sebelum Setiap Penampilan

Lima Sekolah Sepak Bola Terbaik Jakarta Kini

Lima Sekolah Sepak Bola Terbaik Jakarta Kini

Olahraga Singkat Efektif Cegah Pertumbuhan Kanker

Olahraga Singkat Efektif Cegah Pertumbuhan Kanker