Pengiriman Logistik PSU Sarmi Selesai di Dua Distrik Terpencil
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sarmi memastikan seluruh proses distribusi logistik Pemilu PSU ke sejumlah kampung di dua distrik tersulit di wilayah mereka berhasil diselesaikan. Kepastian ini disampaikan Komisioner KPU Sarmi, Max Karubaba, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Max menjelaskan bahwa sejak pagi hari, tepatnya pukul 07.30 WIT, distribusi kotak suara ke berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah dimulai dengan moda transportasi udara. Pengiriman dilakukan dengan intensitas tinggi demi menjangkau kampung-kampung yang berada di wilayah terisolir dan sulit diakses.
"Hari ini ada sekitar tujuh kali penerbangan logistik ke berbagai kampung," ujar Max saat dikonfirmasi. Pengiriman ini dilakukan secara bertahap ke kampung-kampung seperti Sasawepece, Kwapitania, Aurimi, dan Murara, dengan rute lanjutan ke wilayah Tor Atas sebanyak dua kali penerbangan. Kampung Waaf dan Kampung Bora-Bora di Distrik Tor Atas juga masuk dalam agenda distribusi hari itu.
Baca Juga
Untuk wilayah Apawer Hulu, Max menuturkan bahwa pengiriman logistik telah dilakukan melalui lima kali penerbangan. Moda transportasi yang digunakan adalah helikopter jenis Bell, yang juga dipakai dalam dua kali penerbangan ke Distrik Tor Atas. Penerbangan ini dilakukan dengan sistem pulang-pergi guna memastikan keamanan dan efisiensi pengantaran.
Pengiriman logistik dilakukan oleh penyedia jasa PT Khanza Expressindo Logistic. Dengan penggunaan helikopter, tantangan geografis yang sebelumnya menghambat distribusi logistik akhirnya dapat teratasi. Sistem pulang-pergi juga membantu dalam mempercepat proses pengiriman dan memastikan logistik kembali aman setelah sampai tujuan.
Meski distribusi udara menjadi pilihan utama, tidak semua lokasi dapat dijangkau lewat jalur ini. Max mengungkapkan bahwa logistik untuk tiga TPS lainnya masih dalam proses pengiriman melalui jalur darat. TPS yang dimaksud adalah TPS 001 Kampung Maniwa, TPS 001 Kampung Bina, dan TPS 001 Kampung Airoran.
KPU Sarmi menilai bahwa penyelesaian distribusi logistik di daerah-daerah yang tergolong ekstrem ini adalah bukti komitmen penyelenggara pemilu untuk menjamin partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Setiap suara dihargai dan setiap hak pilih warga di daerah terpencil tetap dijamin meskipun akses ke wilayah tersebut sangat menantang.
Distribusi ini menjadi bukti nyata bahwa koordinasi yang baik antara KPU, pemerintah daerah, dan penyedia jasa logistik dapat menghasilkan solusi yang efektif meski dihadapkan pada kondisi geografis yang sulit. Dengan keberhasilan ini, tahapan pemilu di wilayah-wilayah terpencil Kabupaten Sarmi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kondisi geografis Kabupaten Sarmi yang terdiri dari pegunungan, lembah curam, dan hutan lebat menjadikan proses distribusi logistik sebagai tantangan besar. Belum lagi cuaca yang tidak menentu dan medan yang tidak selalu memungkinkan kendaraan konvensional untuk melintas. Hal ini menuntut inovasi dan kesiapan logistik yang mumpuni.
Dengan menggunakan helikopter, hambatan-hambatan tersebut berhasil diatasi. Meskipun biaya operasional lebih tinggi, metode ini dianggap sebagai langkah paling efektif demi memastikan logistik sampai tepat waktu dan dalam kondisi aman.
Pihak KPU mengaku bersyukur karena seluruh tahapan distribusi berjalan lancar sejauh ini. Selanjutnya, fokus akan diarahkan pada pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Kesiapan petugas lapangan, pengawasan, serta kelengkapan administrasi akan terus menjadi perhatian utama agar proses PSU berjalan sesuai dengan prinsip luber dan jurdil.
Distribusi logistik yang selesai ini memberikan harapan besar bahwa pelaksanaan PSU akan berjalan lancar tanpa hambatan besar. Kehadiran negara dalam menjamin hak politik warga hingga pelosok Papua menjadi pengingat penting bahwa demokrasi harus bisa menyentuh semua kalangan tanpa terkecuali.
Upaya keras ini juga menunjukkan dedikasi petugas di lapangan yang harus menghadapi risiko alam, keterbatasan fasilitas, dan tekanan waktu. Semua ini dilakukan demi menjamin satu hal: bahwa hak suara setiap warga, termasuk yang tinggal di wilayah tersulit sekalipun, tetap dihormati dan dilindungi.
Dengan demikian, keberhasilan distribusi logistik pemilu di Kabupaten Sarmi menjadi catatan penting dalam sejarah pelaksanaan PSU. Ia menunjukkan bahwa dengan niat kuat, kerja sama, dan teknologi yang tepat, tantangan geografis sebesar apapun tetap bisa diatasi.
Kini, masyarakat di kampung-kampung terpencil seperti Waaf, Bora-Bora, Sasawepece, dan lainnya siap menyambut hari pemungutan suara. Mereka menjadi bagian dari proses demokrasi nasional yang tidak mengenal batas dan rintangan.
Semangat dan antusiasme warga juga menjadi penyemangat tersendiri bagi para penyelenggara pemilu. Harapan mereka untuk turut menentukan masa depan bangsa melalui hak pilihnya kini tinggal selangkah lagi untuk terwujud.
Dengan pengiriman yang tuntas, perhatian kini diarahkan sepenuhnya pada kesiapan TPS, kelengkapan perlengkapan pemungutan, serta koordinasi teknis antar-petugas di lapangan. Semua ini dilakukan agar tidak hanya distribusi yang rampung, tapi juga hasil pemilu yang dihasilkan bisa diterima semua pihak dengan keyakinan akan keadilan dan transparansi prosesnya.
Ke depan, model distribusi seperti ini bisa menjadi acuan bagi daerah-daerah lain yang memiliki kondisi geografis serupa. Terobosan ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan teknis, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap inklusivitas demokrasi di seluruh pelosok tanah air.
Dengan tuntasnya pengiriman logistik pemilu hingga ke titik-titik terjauh, Kabupaten Sarmi membuktikan bahwa tak ada wilayah yang terlalu sulit untuk dijangkau dalam bingkai demokrasi Indonesia.
Rekomendasi
Berita Lainnya
