Legenda Brasil Bia Mesquita Tampil Perdana UFC
JAKARTA - Dunia seni bela diri campuran (MMA) kembali bersiap menyambut kehadiran nama besar dari disiplin jiu-jitsu Beatriz "Bia" Mesquita. Petarung asal Brasil ini tengah bersiap menjalani debut resminya di Ultimate Fighting Championship (UFC), yang akan berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada 11 Oktober 2025. Lawan pertamanya di oktagon adalah Irina Alekseeva, petarung tangguh asal Rusia.
Langkah Mesquita untuk masuk ke panggung utama UFC telah lama dinantikan para penggemar bela diri, terutama mereka yang mengikuti perkembangan jiu-jitsu Brasil. Dengan rekam jejak yang luar biasa dalam dunia jiu-jitsu, Mesquita datang ke UFC membawa reputasi besar sebagai atlet elite dan juara dunia berkali-kali.
Menurut laporan yang dirilis Jumat, 1 Agustus 2025 Mesquita kini telah resmi menjadi bagian dari divisi bantam wanita UFC, dengan berat badan 61,2 kilogram. Pertarungan perdananya sudah dijadwalkan dan akan berlangsung di negaranya sendiri, Brasil, memberikan semangat lebih dalam menjalani debut yang penuh tantangan ini.
Baca Juga
Sebagai juara dunia jiu-jitsu 10 kali, pemegang medali emas dari Abu Dhabi Combat Club (ADCC), dan peraih lima kemenangan dalam karier MMA profesionalnya, Mesquita bukan pendatang baru dalam dunia pertarungan. Keberhasilannya di berbagai ajang telah membentuk fondasi yang kuat untuk bertarung di panggung sebesar UFC.
Tak hanya sukses sebagai kompetitor tunggal, Mesquita juga merupakan rekan latihan dari Kayla Harrison salah satu petarung wanita terkuat di UFC di pusat pelatihan American Top Team. Dengan akses terhadap pelatih dan sparring partner kelas dunia, Mesquita dipersiapkan secara teknis maupun mental untuk bertarung di tingkat tertinggi.
Pada bulan Juni 2025, Mesquita merebut sabuk kelas bantam di ajang Legacy Fighting Alliance (LFA), yang sekaligus menjadi laga profesional terakhirnya sebelum bergabung dengan UFC. Kemenangan itu semakin menegaskan bahwa dirinya adalah salah satu prospek paling menjanjikan dari Brasil, dan telah mendapat perhatian luas di kalangan pengamat serta penggemar MMA global.
Kehadiran Mesquita di UFC membawa semangat baru bagi komunitas jiu-jitsu, terutama karena banyak atlet dari disiplin ini mulai mengeksplorasi karier di MMA. Mesquita menunjukkan bahwa transisi dari jiu-jitsu ke MMA bisa dilakukan dengan kesuksesan, terutama ketika dilengkapi dengan pelatihan yang disiplin dan strategi yang matang.
Lawan yang akan dihadapi oleh Mesquita dalam debutnya adalah Irina Alekseeva, petarung asal Rusia yang memiliki rekor profesional lima kemenangan dan tiga kekalahan. Meski rekor Alekseeva belum seimpresif Mesquita, ia tetap menjadi lawan yang berbahaya dan memiliki pengalaman bertanding di beberapa promotor besar.
Alekseeva pertama kali masuk ke UFC pada April 2023 dan sejak itu telah mencatatkan satu kemenangan serta dua kekalahan. Kemenangan paling mencoloknya terjadi saat melawan Stephanie Egger, di mana ia berhasil menaklukkan lawannya melalui kuncian kneebar pada ronde pertama. Namun, setelah itu ia mengalami kekalahan lewat keputusan juri melawan Melissa Mullins dan Klaudia Sygu?a.
Sebelum bergabung dengan UFC, Alekseeva juga sempat bertarung di Bellator, salah satu promotor MMA besar lainnya. Meskipun sempat mengalami kendala akibat absen dari latihan beban untuk beberapa waktu, ia mampu menunjukkan semangat juang yang tinggi di setiap pertarungan. Laga melawan Mesquita akan menjadi ujian besar sekaligus peluang untuk memperbaiki rekornya di UFC.
Secara gaya bertarung, Mesquita dan Alekseeva menawarkan pendekatan yang berbeda di dalam oktagon. Mesquita dikenal sebagai spesialis grappling dan jiu-jitsu, dengan kemampuan kuncian dan kendali di atas rata-rata. Sementara itu, Alekseeva cenderung mengandalkan kekuatan fisik serta gaya bertarung yang lebih eksplosif.
Pertarungan antara keduanya pun menarik perhatian karena menjadi pertemuan dua dunia—jiu-jitsu yang halus dan teknikal melawan gaya bertarung agresif khas petarung Rusia. Kemenangan di laga ini akan sangat berarti bagi keduanya: Mesquita ingin membuktikan dirinya layak di UFC, sementara Alekseeva ingin menebus kekalahan sebelumnya.
Laga ini juga menjadi bagian dari tren peningkatan partisipasi atlet wanita di UFC, khususnya dari Brasil. Negara tersebut telah lama dikenal sebagai ladang talenta bela diri, mulai dari era awal MMA hingga kini. Kehadiran Mesquita pun memperpanjang daftar petarung Brasil yang tampil di panggung internasional, seperti Amanda Nunes dan Mackenzie Dern.
Bagi publik Brasil, pertarungan ini menjadi momen penting. Diselenggarakan di Rio de Janeiro, tempat yang kaya sejarah dan tradisi bela diri, debut Mesquita diyakini akan mendapat sambutan hangat dari para penggemar. Sorak-sorai publik tuan rumah bisa menjadi kekuatan tambahan bagi Mesquita untuk tampil maksimal di atas oktagon.
Kini semua mata tertuju ke 11 Oktober 2025, ketika Bia Mesquita akan membuka lembaran baru dalam perjalanan kariernya. Dengan latar belakang sebagai legenda jiu-jitsu dan persiapan matang di kamp pelatihan papan atas, debutnya di UFC bukan hanya menjadi momen pribadi, tetapi juga simbol kemajuan atlet jiu-jitsu di dunia MMA profesional.
Apakah Mesquita mampu mempertahankan dominasinya di dunia baru ini? Atau justru Alekseeva akan mematahkan ekspektasi dan menjadi batu sandungan pertama bagi sang legenda? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal pasti: pertarungan ini akan menjadi tontonan yang tak boleh dilewatkan.
Rekomendasi
.jpg)
