
JAKARTA - Pendidikan nasional Indonesia sedang memasuki babak baru dalam penguatan mutu dan evaluasi pembelajaran. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti dalam Kabinet Merah Putih, memperkenalkan kebijakan baru berupa penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai instrumen evaluasi pembelajaran yang komprehensif dan akuntabel.
TKA merupakan sebuah tes yang dirancang untuk mengukur capaian akademik siswa pada mata pelajaran utama, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Berbeda dengan ujian sekolah konvensional, TKA bersifat sukarela, hanya diikuti oleh siswa yang merasa siap, sehingga tidak menjadi beban atau tekanan tambahan bagi peserta didik. Kebijakan ini memiliki dasar yuridis yang kuat, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara teknis, penyelenggaraan TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 dan Kepmendikdasmen Nomor 95/M/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA.
Secara filosofis, kebijakan ini berlandaskan prinsip bahwa pendidikan harus bersifat inklusif, terukur, dan akuntabel. Pendekatan ini mengedepankan evaluasi yang lebih adil dan menyeluruh, tidak hanya berfokus pada angka ujian sekolah, tetapi juga memperhatikan keadilan dan pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga
Seperti yang sering terjadi di sekolah, guru rutin melakukan berbagai evaluasi belajar seperti ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tes lisan, dan praktik. Seluruh bentuk penilaian tersebut merupakan bagian dari sistem evaluasi pendidikan yang berperan penting dalam mengukur dan memperbaiki proses pembelajaran. Evaluasi ini menjadi kompetensi utama yang wajib dimiliki oleh guru agar dapat memberikan penilaian yang objektif dan konstruktif.
Secara lebih teknis, evaluasi merupakan proses sistematis yang melibatkan perencanaan, pengumpulan, dan penyajian informasi untuk pengambilan keputusan pendidikan. Hubungan hierarkis antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi menegaskan bahwa data yang diperoleh dari pengukuran harus diberi makna melalui penilaian, dan hasil akhirnya diolah melalui evaluasi untuk menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Evaluasi berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai, memberikan umpan balik yang sangat diperlukan untuk peningkatan mutu pembelajaran.
Tes Kemampuan Akademik memiliki empat tujuan utama. Pertama, menyediakan standar capaian akademik nasional yang bisa menjadi tolok ukur bagi seluruh siswa di Indonesia. Kedua, menyetarakan hasil belajar dari jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal, sehingga setiap anak mendapatkan pengakuan yang adil atas hasil belajarnya. Ketiga, meningkatkan kapasitas guru dalam melakukan penilaian berkualitas dan bermakna. Dan keempat, menjadi bahan acuan bagi pengendalian mutu pendidikan yang berkelanjutan di tingkat nasional.
Pelaksanaan TKA akan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK. Pada jenjang SMA/SMK khususnya kelas 12, pelaksanaan pertama dijadwalkan pada tanggal 1 hingga 9 November 2025, dengan simulasi yang dilakukan awal Oktober. Materi TKA untuk siswa SMA/SMK terdiri dari Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan dua mata pelajaran pilihan sesuai dengan jurusan masing-masing. Untuk siswa SD dan SMP, mata uji fokus pada Bahasa Indonesia dan Matematika.
Hal yang penting untuk ditekankan adalah TKA tidak berfungsi sebagai penentu kelulusan siswa, melainkan sebagai alat diagnosis untuk mengetahui tingkat capaian belajar secara nasional. Pelaksanaan TKA juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Khusus untuk jenjang SD dan SMP, penyusunan instrumen tes dilakukan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah, sehingga soal-soal yang digunakan dapat disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing wilayah.
Model kolaboratif ini menjadi contoh nyata dari desentralisasi pendidikan yang sehat, memberi ruang bagi daerah untuk berkontribusi aktif dalam evaluasi pembelajaran. Data per tahun 2023 menunjukkan lebih dari 380 kabupaten/kota sudah terlibat dalam penyusunan dan pelatihan perangkat TKA, menunjukkan komitmen besar dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Keterlibatan lintas sektor mulai dari pemerintah pusat, daerah, sekolah, guru, hingga masyarakat menunjukkan bahwa tanggung jawab peningkatan mutu pendidikan bukan hanya milik pemerintah, tetapi harus menjadi perhatian bersama. Urgensi penerapan TKA semakin jelas apabila merujuk pada hasil studi internasional. Skor literasi matematika Indonesia pada PISA 2018 tercatat 379, lalu turun menjadi 366 pada PISA 2022, penurunan 13 poin yang menjadi sinyal bahwa kemampuan berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah siswa masih menghadapi tantangan besar.
Angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan alarm serius bagi pendidikan nasional untuk memperkuat pembelajaran mendalam, terutama dalam aspek literasi numerasi. Tanpa alat ukur yang akurat dan setara seperti TKA, pemerintah dan sekolah akan kesulitan mengidentifikasi kelemahan pembelajaran dan merumuskan strategi perbaikan yang efektif.
Meski begitu, penting diingat bahwa tes hanyalah alat, bukan tujuan akhir. TKA baru akan bermanfaat apabila hasilnya dianalisis secara komprehensif dan digunakan untuk tindak lanjut yang tepat, seperti perbaikan metode pengajaran dan pemberian dukungan khusus bagi siswa yang membutuhkan. Jika tidak dikelola dengan baik, TKA berpotensi menjadi formalitas tahunan yang tidak memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan.
Kebijakan TKA juga selaras dengan target nasional untuk meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK dari 62 persen pada 2021 menjadi 70 persen pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, evaluasi yang tidak hanya mengukur hasil akhir tetapi juga memperkuat proses pembelajaran sangat dibutuhkan.
Singkatnya, Tes Kemampuan Akademik adalah cermin yang memantulkan wajah asli mutu pendidikan Indonesia. Melalui sistem evaluasi pembelajaran ini, diharapkan tercipta reformasi pendidikan yang berkelanjutan dan membentuk generasi anak bangsa yang cerdas, berkarakter, berkemajuan, dan berdaya saing global.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Legenda Sepak Bola Dunia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 01 Agustus 2025
2.
Jadwal dan Tarif Penyeberangan Feri Terbaru TAA Bangka Belitung
- 01 Agustus 2025
3.
Kereta Api Pasundan Baru, Nyaman dan Ramah Penumpang
- 01 Agustus 2025
4.
Oppo Find X9 Pro Usung Kamera 200MP dan Baterai Jumbo
- 01 Agustus 2025
5.
Kuliner Soto Lamongan: Jejak Tradisi dan Perantauan
- 01 Agustus 2025