Makhachev Siap Tunjukkan Dominasi di UFC Lagi

Rabu, 30 Juli 2025 | 09:32:07 WIB
Makhachev Siap Tunjukkan Dominasi di UFC Lagi

JAKARTA - Nama Islam Makhachev kembali mencuat sebagai salah satu sorotan utama di panggung Mixed Martial Arts (MMA) dunia. Petarung asal Dagestan itu tak tinggal diam setelah tergeser dari posisi petarung pound-for-pound terbaik UFC. Meski posisinya kini diambil alih oleh Ilia Topuria, Makhachev memilih untuk tidak larut dalam kekecewaan. Sebaliknya, ia menyambut tantangan ini sebagai motivasi baru dalam kariernya.

Kondisi ini memang tidak mudah bagi Makhachev. Namun, sang mantan juara kelas ringan itu tetap tenang menghadapi situasi, sambil menyusun langkah baru untuk kembali ke posisi teratas. Dalam video yang dibagikan oleh UFC Eurasia, Makhachev menanggapi perubahan ini dengan kepala dingin, tetapi penuh tekad.

“Mereka (UFC) sengaja membangun duel ini. Banyak yang menantikannya. Dan saya yakin… ini pertarungan demi posisi nomor satu,” kata Makhachev dengan mantap.

Bagi Makhachev, situasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam usahanya mempertahankan reputasi sebagai salah satu petarung terbaik di dunia.

Topuria, Petarung Dua Divisi yang Mencuri Panggung

Ilia Topuria adalah nama yang tidak asing lagi bagi para penggemar UFC. Petarung berdarah Georgia-Spanyol ini berhasil mencetak sejarah dengan menjadi juara di dua divisi berbeda, yakni kelas bulu dan kelas ringan. Salah satu kemenangan paling mencolok adalah saat ia mengalahkan Charles Oliveira melalui knockout di UFC 317, merebut sabuk kelas ringan yang saat itu tengah lowong.

Dengan prestasi luar biasa itu, Topuria langsung melesat ke puncak peringkat pound-for-pound UFC, menyalip banyak nama besar, termasuk Islam Makhachev. Langkah besar yang ia ambil dengan naik kelas dan langsung tampil dominan membuatnya kini diperhitungkan sebagai simbol kekuatan baru dalam UFC.

Tak hanya soal kemenangan, gaya bertarung Topuria yang agresif dan penuh percaya diri membuat banyak pihak menjulukinya sebagai "monster baru" di oktagon. Ia bukan sekadar bintang baru Topuria adalah ancaman serius bagi siapa pun yang ingin meraih supremasi di UFC.

Rute Panjang Menuju Duel Besar

Walaupun laga antara Makhachev dan Topuria belum resmi diumumkan, banyak pihak yang meyakini bahwa keduanya akan dipertemukan dalam waktu dekat. Pertarungan ini dinilai sebagai bentrokan dua kekuatan terbesar UFC saat ini, yang sama-sama memiliki kualitas elite.

Namun, perjalanan menuju duel megah tersebut tidak berjalan mulus. Awalnya, pertarungan antara Makhachev dan Topuria diperkirakan akan terjadi jika rekan setim Makhachev, Belal Muhammad, berhasil mempertahankan gelar kelas welter. Sayangnya, Muhammad harus mengakui keunggulan Jack Della Maddalena dalam duel terakhirnya.

Kekalahan tersebut mengubah skenario sepenuhnya. Kini, Maddalena yang menjadi pemegang sabuk kelas welter, justru menjadi target utama Makhachev. Sang petarung Dagestan melihat peluang untuk meraih gelar di kelas berbeda sekaligus mempersiapkan langkah strategis menghadapi Topuria.

“Kami sudah mencapai 90 persen kesepakatan. Mungkin pertarungan akan digelar November,” ungkap Makhachev.

November menjadi bulan yang sangat tepat, mengingat UFC sering kali menggelar acara besar di Madison Square Garden, New York, pada bulan tersebut. Jika pertarungan ini terjadi dan dimenangkan oleh Makhachev, maka ia akan menyamai status Topuria sebagai juara dua divisi—dan membuka jalan menuju duel perebutan takhta pound-for-pound sesungguhnya.

Gaya Bertarung Kontras, Adu Strategi vs Keberanian

Pertarungan antara Makhachev dan Topuria bukan hanya sekadar adu kekuatan fisik, melainkan juga pertempuran dua filosofi bertarung. Makhachev adalah penerus gaya grappling khas Dagestan, yang sangat teknis, penuh kontrol, dan sulit ditembus. Gaya bertarung ini membuatnya dikenal sebagai salah satu petarung paling efisien dan cerdas di atas oktagon.

Di sisi lain, Topuria mengandalkan kecepatan, kekuatan pukulan, serta keberanian dalam setiap pertarungan. Ia adalah tipe petarung yang siap menyerang sejak awal, tidak memberi kesempatan lawan mengatur ritme. Karakter agresif inilah yang membuatnya berbahaya, bahkan bagi petarung berpengalaman.

Kombinasi kontras inilah yang menjadikan duel mereka sangat dinanti. Para penggemar ingin melihat apakah pengalaman dan teknik superior Makhachev mampu mengatasi determinasi dan agresivitas Topuria.

Takhta UFC Masih Terbuka Lebar

Meski saat ini Topuria memegang status tertinggi, namun UFC belum menemukan “raja absolut” yang mampu mendominasi dalam jangka panjang. Maka dari itu, pertarungan antara Makhachev dan Topuria dipandang sebagai penentu siapa yang paling layak berada di puncak hierarki UFC.

Dengan langkah-langkah yang sedang dipersiapkan, Makhachev tidak hanya berusaha merebut gelar di kelas welter, tetapi juga menunjukkan bahwa ia belum habis. Ia masih lapar gelar, lapar pengakuan, dan yang terpenting masih punya kemampuan untuk mengalahkan siapa pun di UFC.

Topuria tentu tidak akan membiarkan tahtanya direbut begitu saja. Ia sudah membuktikan bahwa dirinya layak berada di atas. Namun untuk mempertahankan posisi itu, ia harus mengalahkan salah satu petarung terkuat dalam sejarah divisi ringan.

Pertanyaan yang kini menggantung di benak semua penggemar adalah: siapa yang benar-benar layak disebut sebagai raja UFC?

Duel besar ini, apabila terwujud, akan menjawabnya dengan jelas. Makhachev siap bertarung. Topuria sudah menunggu. Dunia hanya tinggal menyaksikan.

Terkini