JAKARTA - Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) kembali hadir dengan energi baru dan semangat tinggi. Bertempat di ICE BSD, Tangerang, ajang otomotif terbesar di tanah air ini resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. GIIAS tahun ini berlangsung hingga 3 Agustus 2025, dan diharapkan menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan industri otomotif nasional.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, GIIAS tahun ini tampil lebih kuat dalam menampilkan keberagaman inovasi kendaraan dan teknologi otomotif terkini. Tak hanya menampilkan mobil dan motor baru, GIIAS 2025 juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung transisi energi melalui kendaraan listrik dan solusi transportasi berkelanjutan lainnya. Ini menjadi penanda bahwa sektor otomotif Indonesia tidak hanya tumbuh dari sisi kuantitas, tetapi juga semakin matang dalam merespons isu-isu global seperti emisi karbon dan efisiensi energi.
Antusiasme masyarakat terhadap ajang ini pun tinggi. Sejak hari pertama, ribuan pengunjung dari berbagai daerah memadati area pameran untuk melihat langsung perkembangan dunia otomotif. Tidak hanya kendaraan penumpang, tetapi juga kendaraan komersial, kendaraan listrik, hingga prototipe masa depan turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan pelaku industri.
Pembukaan pameran yang dilakukan oleh Menperin Agus Gumiwang menggarisbawahi pentingnya peran GIIAS dalam mendorong kemajuan industri otomotif nasional. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pemerintah memberikan apresiasi besar kepada penyelenggara yang telah konsisten menjaga keberlangsungan acara ini sebagai etalase industri otomotif Indonesia di mata dunia.
“Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Gaikindo atas penyelenggaraan GIIAS. Gaikindo telah membuktikan dirinya sebagai mitra strategis dan tepercaya. Hubungan kemitraan ini harus terus diperkuat, karena pemerintah memandang sektor otomotif sebagai salah satu sektor yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional,” ujar Menperin.
Menperin menekankan bahwa peran GIIAS sangat penting dalam memperkuat kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian nasional. Melalui ajang ini, industri otomotif diharapkan dapat semakin produktif dan inovatif, serta mampu memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Keberadaan pameran ini juga diharapkan menjadi magnet bagi investasi dan peningkatan daya saing industri kendaraan bermotor Indonesia.
Dalam pernyataannya, Agus menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri untuk mendorong kemajuan sektor otomotif secara menyeluruh. Menurutnya, GIIAS bukan hanya tempat untuk memperkenalkan kendaraan baru, melainkan wadah penting bagi pertukaran ide, inovasi, dan penyusunan arah kebijakan industri ke depan. Peran strategis GIIAS diyakini dapat mempercepat pemulihan dan transformasi industri otomotif nasional.
“Kami percaya bahwa GIIAS tidak hanya menjadi pameran semata, tetapi juga ruang pembuktian akan kesiapan industri nasional dalam menghadapi tantangan global, termasuk tren elektrifikasi kendaraan. Pemerintah akan terus mendukung langkah-langkah yang mendorong inovasi dan efisiensi di sektor ini,” ungkap Menperin.
Tahun ini, GIIAS menghadirkan berbagai merek kendaraan terkemuka, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang menampilkan ragam teknologi masa depan. Mulai dari mobil listrik, kendaraan hibrida, hingga sistem konektivitas pintar menjadi sorotan utama. Keikutsertaan merek-merek ternama ini menunjukkan besarnya potensi pasar otomotif Indonesia, sekaligus kesiapan industri dalam negeri untuk beradaptasi dengan perkembangan global.
Tak hanya itu, GIIAS 2025 juga melibatkan pelaku industri komponen, teknologi pendukung, hingga lembaga pendidikan vokasi. Keterlibatan berbagai pihak ini menjadi refleksi bahwa ekosistem otomotif nasional terus berkembang dan membangun fondasi yang kuat dari hulu ke hilir. Dalam konteks ini, GIIAS menjadi ruang kolaborasi yang strategis dan mendalam.
Menperin menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai dukungan konkret, mulai dari insentif fiskal, regulasi ramah industri, hingga program peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dukungan ini dirancang untuk memastikan bahwa industri otomotif Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu menciptakan dan mengembangkan teknologi sendiri.
“Melalui sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, kami menargetkan pertumbuhan sektor otomotif nasional dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan ekspor, dan membawa nilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional,” tutup Menperin Agus Gumiwang.
Kehadiran GIIAS juga membawa dampak ekonomi yang luas. Ribuan pengunjung hadir setiap harinya, tidak hanya dari kalangan penggemar otomotif, tetapi juga investor, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Kegiatan ini turut mendorong aktivitas ekonomi lokal, mulai dari perhotelan, transportasi, hingga UMKM di sekitar lokasi acara. Hal ini memperlihatkan bahwa industri otomotif memiliki daya ungkit ekonomi yang sangat besar.
Selain pameran kendaraan, GIIAS juga menghadirkan rangkaian program edukatif seperti seminar industri, workshop teknologi, dan pelatihan vokasi. Kegiatan ini dihadirkan untuk memperkaya wawasan publik sekaligus mempersiapkan tenaga kerja otomotif yang andal. Terlibatnya pelajar dan mahasiswa dalam acara ini menjadi bukti bahwa regenerasi SDM di sektor otomotif tengah dipersiapkan secara serius.
Melalui GIIAS, masyarakat juga diajak untuk lebih memahami pentingnya transisi energi dan peran kendaraan listrik dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pengenalan langsung terhadap teknologi ini diharapkan mampu mengubah cara pandang konsumen dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan.
Dengan berbagai pencapaian dan partisipasi lintas sektor yang terjadi dalam GIIAS 2025, harapan besar diletakkan pada ajang ini sebagai motor penggerak industri otomotif menuju masa depan. Indonesia tidak hanya ingin menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga sebagai basis produksi global yang mandiri, ramah lingkungan, dan kompetitif.
Penyelenggaraan GIIAS bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun kekuatan industri nasional. GIIAS 2025 telah memperlihatkan bagaimana kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat mampu menciptakan ekosistem otomotif yang tangguh dan progresif. Melalui ajang ini, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri otomotif dunia perlahan tapi pasti mulai terwujud.