JAKARTA - Stabilitas menjadi daya tarik utama dalam memilih produk asuransi berbasis investasi atau unitlink di tengah ketidakpastian pasar. Di antara berbagai jenis unitlink yang tersedia, produk berbasis pendapatan tetap diperkirakan akan memberikan kinerja terbaik tahun ini, mengungguli jenis lainnya. Proyeksi ini disampaikan langsung oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dengan menekankan pada kecenderungan masyarakat yang semakin memilih kestabilan dalam berinvestasi.
AAJI melihat bahwa preferensi publik terhadap kestabilan merupakan faktor utama yang mendorong dominasi unitlink pendapatan tetap. Produk ini mayoritas mengalokasikan dana ke instrumen seperti Surat Berharga Negara (SBN), yang dikenal relatif aman dan stabil, sehingga imbal hasilnya lebih bisa diandalkan dalam kondisi ekonomi yang dinamis.
AAJI Prediksi Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Lebih Baik Dibanding Lainnya
Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi, dan Pajak AAJI Simon Imanto menyampaikan bahwa pilihan masyarakat terhadap produk yang menawarkan kestabilan menjadi indikator penting dalam memproyeksikan kinerja investasi unitlink tahun ini.
“Kami melihat unitlink dengan penempatan Surat Berharga Negara (SBN) atau fixed income akan lebih baik. Sebab, (masyarakat) pasti ingin lebih kestabilan,” ujar Simon Imanto dalam konferensi AAJI.
Ia menjelaskan bahwa dibandingkan dengan jenis unitlink lain, seperti unitlink saham atau campuran, unitlink berbasis pendapatan tetap menawarkan ketenangan bagi pemegang polis. Hal ini menjadi pertimbangan penting di tengah ketidakpastian kondisi pasar saham dan ekonomi global.
Simon juga menambahkan bahwa walaupun jenis unitlink saham masih memiliki potensi pertumbuhan, volatilitas pasar membuat jenis ini tidak selalu menjadi pilihan utama.
Menurutnya, kinerja unitlink saham sangat tergantung pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sulit diprediksi secara konsisten. Meskipun begitu, harapannya tetap bahwa semua jenis unitlink mampu memberikan performa positif kepada nasabah.
Data Kinerja Unitlink: Pendapatan Tetap di Puncak
Data dari Infovesta per Mei 2025 mengonfirmasi prediksi AAJI. Jika dilihat secara year to date (ytd), kinerja unitlink berbasis pendapatan tetap menempati posisi teratas dalam hal imbal hasil rata-rata.
Jenis unitlink ini memberikan rata-rata return sebesar 2,26%, menjadi yang tertinggi dibandingkan jenis lain pada periode yang sama. Angka ini mencerminkan daya tarik dan konsistensi performa yang ditawarkan oleh produk-produk berbasis fixed income.
Sementara itu, unitlink pasar uang menempati posisi kedua dengan rata-rata imbal hasil sebesar 1,78%. Meski tergolong konservatif, produk ini tetap menjadi alternatif menarik bagi investor yang menginginkan keamanan dan likuiditas.
Unitlink campuran berada di posisi ketiga, mencatatkan rata-rata return 1,27%. Produk ini menggabungkan unsur saham, obligasi, dan pasar uang, namun imbal hasilnya tidak setinggi unitlink pendapatan tetap.
Adapun unitlink saham, yang dikenal memiliki volatilitas tinggi, hanya mampu membukukan rata-rata return sebesar 0,05% per Mei 2025. Kinerja ini mencerminkan kondisi pasar saham yang belum stabil, sekaligus menegaskan bahwa kehati-hatian investor masih sangat tinggi terhadap instrumen yang bersifat fluktuatif.
Preferensi Investor Mengarah ke Stabilitas
Perubahan preferensi investor juga sejalan dengan pola konsumsi keuangan masyarakat pasca pandemi, yang lebih berhati-hati dalam mengelola dana investasi. Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dan di tengah tekanan inflasi serta gejolak geopolitik global, stabilitas menjadi kata kunci dalam setiap keputusan finansial.
Fakta bahwa unitlink pendapatan tetap menempatkan dana pada surat berharga pemerintah memberikan rasa aman bagi pemegang polis. Terlebih, dengan suku bunga yang cenderung stabil, instrumen ini menawarkan kepastian arus kas yang dibutuhkan oleh nasabah asuransi jiwa yang juga mengincar manfaat investasi.
“Dalam kondisi pasar saat ini, banyak masyarakat menghindari risiko tinggi. Mereka lebih nyaman dengan jenis investasi yang bisa diprediksi dan dijaga kestabilannya. Ini yang menjadikan unitlink pendapatan tetap unggul,” ungkap seorang analis dari industri asuransi.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun proyeksi menunjukkan dominasi unitlink pendapatan tetap, bukan berarti jenis lainnya tidak memiliki peluang untuk tumbuh. Kinerja pasar saham yang membaik di paruh kedua tahun ini bisa menjadi katalis positif bagi unitlink saham dan campuran.
Namun demikian, diperlukan pendekatan strategi investasi yang lebih selektif dan konservatif agar tetap bisa mengamankan imbal hasil yang optimal. Peran manajer investasi dalam mengatur alokasi aset akan sangat menentukan performa unitlink secara keseluruhan.
AAJI sendiri berharap agar semua jenis unitlink, baik saham, campuran, pasar uang, maupun pendapatan tetap, mampu memberikan manfaat maksimal kepada nasabah. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang melalui produk asuransi, maka optimisme akan pertumbuhan industri ini tetap tinggi.
Secara keseluruhan, kondisi saat ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam perilaku investor, di mana stabilitas menjadi fokus utama. Unitlink berbasis pendapatan tetap tampil sebagai pilihan yang menjanjikan, memberikan imbal hasil tertinggi dan ketenangan bagi pemegang polis. Dengan demikian, tren ini kemungkinan besar akan terus berlanjut, setidaknya hingga kondisi pasar menunjukkan kepastian yang lebih kuat.