JAKARTA - Manchester United masih terus mencari jalan keluar untuk menambah daya gedor di lini depan. Di tengah ketatnya bursa transfer musim panas 2025, klub berjuluk Setan Merah itu menghadapi dilema yang cukup pelik. Target utama mereka di posisi penyerang hampir dipastikan gagal diraih karena terganjal harga dan persaingan klub lain.
Pelatih baru MU, Ruben Amorim, menginginkan tambahan penyerang yang bisa langsung beradaptasi dengan kerasnya Premier League. Namun, kondisi pasar saat ini tidak menguntungkan. Beberapa nama yang menjadi prioritas seperti Viktor Gyokeres dan Hugo Ekitike kini semakin menjauh, karena diminati klub-klub besar lainnya.
Dengan tekanan dari fans yang menginginkan kejelasan skuad sebelum musim dimulai, Amorim dan manajemen MU mulai membuka kemungkinan untuk opsi yang sebelumnya tidak terlalu dilirik yaitu para pemain gratisan. Menariknya, tiga nama berpengalaman yang pernah mencicipi ketatnya Liga Inggris pun muncul ke permukaan.
Tiga Nama Berpengalaman Diajukan ke Manajemen MU
Menurut informasi terbaru, Manchester United telah ditawari tiga striker tanpa klub yang memiliki pengalaman cukup panjang di Premier League. Ketiganya adalah Dominic Calvert-Lewin, Callum Wilson, dan Jamie Vardy.
Ketiganya pernah memiliki musim terbaik mereka masing-masing, bahkan pernah mencetak minimal 16 gol dalam satu musim. Jamie Vardy, yang sempat membawa Leicester City meraih gelar Premier League 2015/2016, tercatat pernah empat kali mencetak 16 gol atau lebih dalam satu musim.
Calvert-Lewin dan Wilson juga memiliki momen-momen cemerlang bersama klub masing-masing di masa lalu. Namun demikian, dalam semusim terakhir performa mereka tidak terlalu mengesankan. Jika digabungkan, ketiganya hanya mencetak total 12 gol di liga musim lalu.
Meski demikian, faktor pengalaman tetap menjadi nilai tambah yang diperhitungkan. Bagi Amorim, memiliki penyerang yang memahami atmosfer dan tempo Premier League jauh lebih penting ketimbang hanya mengandalkan nama besar.
Dalam beberapa kesempatan, Ruben Amorim telah menegaskan bahwa dirinya menginginkan sosok striker murni, seorang “nomor 9” sejati, yang tidak membutuhkan waktu adaptasi terlalu panjang. Ia ingin pemain yang siap tampil sejak pekan pertama, dan bisa diandalkan sebagai ujung tombak.
Hal ini tentu bisa ditafsirkan sebagai kritik halus terhadap skuad saat ini yang dinilai belum ideal di lini depan. Meskipun sudah mendatangkan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, keduanya lebih sering bermain di belakang striker atau dari sisi sayap. Sementara itu, pilihan alami di posisi penyerang tengah hanya tinggal menyisakan Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee.
Dengan ketatnya jadwal dan pentingnya awal musim, Amorim berharap manajemen klub dapat segera memenuhi permintaannya sebelum bursa transfer ditutup.
MU Masih Menahan Diri, Opsi Lain Masih Dipertimbangkan
Meski tawaran tiga penyerang gratis itu dianggap masuk akal secara finansial, MU tampaknya belum sepenuhnya tergoda. INEOS selaku pemilik bersama klub disebut masih terus mengevaluasi pilihan lain yang tersedia di bursa transfer.
Beberapa pemain incaran seperti Nicolas Jackson dan Ollie Watkins masih dipantau. Namun, harga yang dipatok klub masing-masing dinilai terlalu tinggi dan berisiko. Nicolas Jackson, misalnya, menjadi buruan banyak klub setelah tampil menonjol bersama Chelsea dan tentu tidak akan dilepas dengan harga murah.
Selain itu, nama-nama seperti Jean-Philippe Mateta dan Evanilson juga masuk radar. Namun kembali lagi, semua pemain yang memiliki kontrak dengan klub cenderung menyulitkan dari sisi biaya dan negosiasi.
Dengan kondisi seperti ini, tawaran terhadap Vardy, Calvert-Lewin, dan Wilson menjadi opsi realistis yang bisa segera direalisasikan. Apalagi ketiganya bebas transfer dan tinggal menunggu kesepakatan personal jika MU tertarik.
Kebutuhan Mendesak di Lini Depan Tak Bisa Ditunda
Satu hal yang pasti, MU saat ini membutuhkan tambahan penyerang. Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo memang sudah didatangkan dengan nilai gabungan lebih dari 130 juta pounds, tetapi keduanya bukan tipikal striker murni.
Absennya figur utama di lini depan membuat MU rentan jika Hojlund atau Zirkzee mengalami cedera atau penurunan performa. Sementara itu, Amorim membutuhkan rotasi yang sehat dan kompetitif di semua lini, terutama di posisi penyerang tengah yang sangat menentukan hasil pertandingan.
Dalam kondisi seperti ini, pemain berpengalaman seperti Jamie Vardy atau Callum Wilson dapat menjadi solusi jangka pendek yang efektif. Mereka mungkin tidak bisa menjamin 20 gol per musim, tetapi mampu memberikan kedalaman skuad serta fleksibilitas taktik saat dibutuhkan.
Menanti Keputusan Manajemen MU
Dengan segala pertimbangan yang ada baik dari sisi teknis maupun keuangan semua keputusan kini berada di tangan manajemen Manchester United. Apakah mereka akan mengambil risiko dengan mendatangkan salah satu dari tiga striker veteran? Atau tetap menunggu hingga akhir bursa untuk mencoba mendapatkan target utama mereka?
Yang jelas, waktu semakin sempit. Persiapan pramusim sudah berlangsung, dan para pesaing seperti Manchester City, Arsenal, dan Liverpool sudah memperkuat skuad mereka lebih cepat. MU tentu tidak ingin tertinggal sejak awal musim.
Jika Amorim ingin memulai proyeknya dengan fondasi kuat, maka penambahan striker murni menjadi keharusan. Tinggal menunggu apakah manajemen klub sejalan dengan pandangan tersebut.