Kemenperin Dorong Batik Terapkan Standar Industri Hijau Nasional

Jumat, 04 Juli 2025 | 12:19:37 WIB
Kemenperin Dorong Batik Terapkan Standar Industri Hijau Nasional

JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan tuntutan pasar yang semakin sadar lingkungan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengambil langkah strategis dengan mendorong sektor batik dan kerajinan menerapkan Standar Industri Hijau (SIH). Langkah ini tidak hanya bertujuan menjaga keberlanjutan industri, tapi juga menjadi bagian penting dari komitmen Indonesia mencapai target emisi nol bersih (Net Zero Emissions/NZE) pada 2060.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menjelaskan bahwa efisiensi sumber daya dan kepatuhan terhadap standar lingkungan kini menjadi faktor utama keberlangsungan industri, terutama menghadapi tekanan pasar global yang menuntut produk ramah lingkungan. “Efisiensi sumber daya dan kepatuhan terhadap standar lingkungan kini menjadi faktor utama keberlanjutan industri, terutama dalam menghadapi tekanan pasar global yang makin sadar isu lingkungan,” ujarnya di Jakarta.

Peran Standar Industri Hijau sangat krusial karena tidak hanya mendorong penggunaan bahan baku, energi, dan air secara efisien, tetapi juga membuka peluang ekspor. Pasar global yang semakin selektif dan sadar lingkungan memberikan tekanan agar produk dari sektor batik dan kerajinan mampu memenuhi standar keberlanjutan internasional.

Kemenperin secara aktif menguatkan Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) sebagai ujung tombak pelaksanaan standar ini. Salah satu lembaga yang mendapatkan mandat adalah LSIH Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB). Andi Rizaldi menegaskan, “Langkah konkret yang kami lakukan antara lain penguatan Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) di lingkungan BSKJI, termasuk LSIH Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB).”

Jonni Afrizon, Kepala BBSPJIKB, menjelaskan bahwa lembaganya ditunjuk secara resmi melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2020 untuk menyelenggarakan sertifikasi industri hijau di berbagai sektor, termasuk batik dan kerajinan. “Lewat SIH, pelaku industri batik dapat menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti kompor listrik, tungku hemat energi, dan pengelolaan air limbah pewarnaan. Ini berdampak langsung pada efisiensi biaya dan peningkatan citra ramah lingkungan,” jelas Jonni.

Penerapan teknologi hijau seperti kompor listrik dan tungku hemat energi memungkinkan pengurangan emisi dan pemanfaatan energi yang lebih efisien. Selain itu, pengelolaan air limbah pewarnaan yang lebih baik membantu mengurangi pencemaran lingkungan sekitar sentra industri batik. Dengan demikian, sektor ini bukan hanya menjadi pelestari warisan budaya, tapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup.

Saat ini, LSIH BBSPJIKB menaungi sembilan sektor industri hijau, tidak hanya batik dan kerajinan, tetapi juga tekstil, karet, baja, hingga air mineral. Hal ini menunjukkan komitmen menyeluruh Kemenperin untuk mendorong transisi menuju industri yang lebih ramah lingkungan di berbagai sektor strategis.

Upaya ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam pengendalian pencemaran dan pemenuhan target NZE sebagaimana tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang disampaikan pada 2022. Melalui ENDC, Indonesia menegaskan langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan hingga 2060.

Selain itu, Kemenperin juga berencana menggelar The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 sebagai wadah strategis memperkuat ekosistem industri hijau nasional. Forum ini diharapkan menjadi ruang diskusi dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan untuk mempercepat dekarbonisasi sektor industri.

“Kami berharap melalui AIGIS, percepatan penerapan industri hijau dapat terwujud dengan baik dan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan,” ujar Andi Rizaldi.

Dengan strategi ini, industri batik dan kerajinan diharapkan tidak hanya mampu bertahan menghadapi dinamika pasar global, tetapi juga tumbuh menjadi industri yang adaptif, efisien, dan kompetitif. “Dengan strategi industri hijau, industri kerajinan dan batik kita tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh lebih adaptif, efisien, dan kompetitif di pasar global,” tambah Jonni Afrizon.

Penerapan Standar Industri Hijau di sektor batik dan kerajinan juga dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional yang kini menuntut standar keberlanjutan sebagai salah satu persyaratan utama. Produk dengan label hijau dan sertifikasi lingkungan berpotensi mendapatkan preferensi lebih dari konsumen global.

Langkah ini sekaligus mendukung upaya pelestarian warisan budaya batik dan kerajinan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Industri batik yang dikenal dengan keindahan motif dan teknik pewarnaan khasnya, kini juga mampu menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Efisiensi bahan baku dan energi, serta pengelolaan limbah yang baik tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan, tapi juga menurunkan biaya produksi. Hal ini tentu akan meningkatkan margin keuntungan para pelaku industri kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung sektor batik dan kerajinan.

Secara keseluruhan, dorongan Kemenperin terhadap penerapan Standar Industri Hijau di sektor batik dan kerajinan merupakan langkah proaktif yang sangat penting. Selain mendukung pencapaian target nasional Net Zero Emissions, upaya ini juga meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri yang sangat erat kaitannya dengan budaya dan ekonomi lokal.

Ke depan, diharapkan semakin banyak pelaku industri batik dan kerajinan yang mampu mengimplementasikan standar hijau secara konsisten sehingga Indonesia dapat menjadi contoh dalam mengintegrasikan tradisi dan inovasi ramah lingkungan sekaligus memperkuat posisi di pasar global.

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB