Jadikan Eks Hi Tech Mall sebagai Pusat Industri Kreatif Pemuda Surabaya

Kamis, 26 Juni 2025 | 12:03:00 WIB
Jadikan Eks Hi Tech Mall sebagai Pusat Industri Kreatif Pemuda Surabaya

JAKARTA - Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah strategis dalam mendukung perkembangan industri kreatif dengan merencanakan revitalisasi total gedung eks Hi-Tech Mall. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara resmi mengumumkan bahwa gedung yang dulunya menjadi pusat teknologi informasi dan perdagangan elektronik itu akan dialihfungsikan menjadi pusat kegiatan industri kreatif yang dirancang khusus untuk mendukung talenta muda Kota Pahlawan.

Rencana ini bukan sekadar upaya memperbarui bangunan lama, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar Surabaya untuk menjadikan kreativitas sebagai kekuatan ekonomi baru. Gedung yang terletak di kawasan strategis Jalan Kusuma Bangsa ini nantinya tidak hanya sekadar ruang berkumpul, melainkan akan dikembangkan sebagai ekosistem kreatif yang mendukung pertumbuhan startup, komunitas seni, konten digital, dan ekonomi berbasis inovasi.

Komunitas Kreatif Dilibatkan Langsung dalam Perencanaan

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa proses revitalisasi tidak akan dilakukan secara sepihak oleh pemerintah. Sebaliknya, Pemkot Surabaya sengaja melibatkan berbagai komunitas anak muda di kota tersebut, termasuk komunitas seni rupa, desain grafis, fotografi, teknologi digital, hingga pelaku ekonomi kreatif lainnya.

"Kami ingin menjadikan gedung eks Hi-Tech Mall sebagai tempat bagi anak muda Surabaya untuk menuangkan kreativitasnya. Maka dari itu, kami ajak mereka terlibat langsung dalam perencanaannya," ujar Eri.

Menurutnya, tiap lantai dari gedung tersebut akan difungsikan secara spesifik sesuai kebutuhan komunitas dan jenis aktivitas. Misalnya, satu lantai akan difokuskan untuk produksi konten digital, lantai lainnya untuk studio musik atau audio visual, dan lantai lain akan digunakan untuk ruang pamer karya seni serta co-working space. Pemkot juga mempertimbangkan menambahkan fasilitas seperti ruang pelatihan, galeri publik, dan ruang diskusi interaktif.

Menjawab Tantangan Urbanisasi dan Bonus Demografi

Langkah revitalisasi ini juga menjadi bagian dari visi Eri Cahyadi dalam mengantisipasi tantangan urbanisasi dan bonus demografi yang dihadapi kota-kota besar. Surabaya yang saat ini didominasi oleh penduduk usia produktif, memerlukan ruang-ruang produktif untuk menampung energi dan potensi generasi muda agar bisa diarahkan menjadi kekuatan ekonomi.

“Kalau kita tidak siapkan wadah bagi anak muda untuk berkreasi, maka potensi mereka akan menguap begitu saja. Tapi jika kita fasilitasi dengan baik, Surabaya bisa jadi pusat industri kreatif nasional,” lanjut Eri.

Revitalisasi gedung eks Hi-Tech Mall juga dipandang sebagai bentuk adaptasi kota terhadap perubahan struktur ekonomi global yang kini mulai bertumpu pada sektor industri kreatif dan digital, bukan lagi semata-mata pada sektor industri manufaktur.

Kolaborasi Antarsektor Didorong

Dalam prosesnya, Pemkot juga mendorong kolaborasi lintas sektor, baik dengan pelaku usaha swasta, institusi pendidikan, hingga pemerintah pusat. Salah satu skema yang sedang dikaji adalah kerja sama pembiayaan dan pengelolaan gedung pasca-revitalisasi agar bisa mandiri secara operasional dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Menurut sumber internal Pemkot, skema public-private partnership (PPP) sedang dalam pembahasan untuk pengelolaan operasional dan penyediaan infrastruktur tambahan seperti akses internet berkecepatan tinggi, fasilitas produksi multimedia, hingga sistem keamanan dan pemeliharaan gedung.

Menghidupkan Kembali Kawasan Hi-Tech dan Mendongkrak Ekonomi Lokal

Langkah revitalisasi ini juga diharapkan menghidupkan kembali kawasan Jalan Kusuma Bangsa yang sempat mengalami penurunan aktivitas sejak eks Hi-Tech Mall berhenti beroperasi secara aktif. Revitalisasi diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi mikro di sekitarnya, termasuk bagi pelaku UMKM, kuliner, transportasi, dan jasa kreatif lainnya.

Salah satu tokoh komunitas desain grafis di Surabaya menyambut baik langkah ini. Ia menyatakan bahwa sudah lama komunitasnya membutuhkan ruang fisik untuk berkolaborasi dan menampilkan karya ke publik.

“Kami tidak hanya butuh tempat untuk bekerja, tetapi juga ruang untuk berkembang bersama, bertukar ide, dan menghadirkan karya yang berdampak. Upaya ini sangat berarti,” ujarnya.

Revitalisasi Bukan Sekadar Renovasi

Pakar tata kota dari ITS menilai langkah ini sebagai bentuk rebranding ruang kota berbasis fungsi. Gedung eks Hi-Tech Mall yang selama ini dikenal sebagai sentra perangkat elektronik kini akan mengalami transformasi fungsi menjadi pusat inovasi dan kreativitas.

“Ini bukan sekadar renovasi fisik, tetapi transformasi peran dan nilai dari sebuah ruang kota. Jika dikelola dengan baik, gedung ini bisa menjadi simbol baru kreativitas urban Surabaya,” ungkapnya.

Tahapan Pengerjaan dan Target Selesai

Menurut jadwal awal, perencanaan teknis akan dirampungkan dalam kuartal ketiga tahun 2025. Revitalisasi fisik dijadwalkan dimulai pada akhir tahun, dengan target selesai dalam 12 hingga 15 bulan. Sementara, komunitas yang akan menghuni bangunan tersebut mulai dipetakan dan dikurasi sejak dini agar sesuai dengan visi fungsional bangunan.

Pemkot berjanji akan menggelar forum diskusi publik terbuka secara berkala untuk menyerap aspirasi masyarakat, terutama generasi muda. Prototipe awal tata ruang kreatif juga akan diuji melalui maket digital dan sesi simulasi aktivitas pada pameran pembangunan kota mendatang.

Arah Baru Kota Kreatif

Dengan rencana ini, Surabaya memperlihatkan komitmennya dalam membangun ekosistem kreatif secara terstruktur. Gedung eks Hi-Tech Mall yang sebelumnya hanya memiliki nilai historis dalam perkembangan teknologi Surabaya, akan mendapatkan nafas baru sebagai pusat kreativitas dan inovasi.

Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan harapannya agar proyek ini bukan hanya menjadi simbol kemajuan fisik, tetapi juga transformasi mindset kota.

“Kami tidak ingin hanya membangun gedung. Kami ingin membangun generasi. Kami ingin menjadikan Surabaya sebagai rumah yang nyaman bagi kreativitas dan kolaborasi,” pungkasnya.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB