JAKARTA - Jagat media sosial kembali digemparkan oleh sebuah video kontroversial yang menampilkan aksi tak terpuji seorang pria tak dikenal (OTK) yang merekam tutorial penggunaan lem kambing secara terang-terangan di depan gerbang Polda Sumatera Utara, Jalan SM Raja, Kota Medan. Video tersebut viral dan memicu reaksi beragam dari masyarakat hingga aparat penegak hukum.
Kronologi Kejadian
Kejadian yang berlangsung di lokasi strategis tersebut terekam oleh kamera ponsel dan diunggah ke berbagai platform media sosial pada awal pekan ini. Dalam video berdurasi sekitar beberapa menit itu, pria tersebut tampak santai memberikan penjelasan dan demonstrasi tentang cara menggunakan lem kambing — sejenis lem kuat yang biasa dipakai untuk berbagai keperluan industri dan perbaikan — tepat di depan markas kepolisian.
Aksi ini mengundang keheranan sekaligus kecaman warganet, mengingat lokasi video sangat sensitif dan keberadaan pria tersebut tanpa izin jelas. "Ini bukan hanya masalah kelalaian etika, tetapi juga dapat menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di depan kantor polisi," kata salah satu pengguna media sosial yang ikut berkomentar.
Reaksi Masyarakat dan Aparat
Setelah video tersebut menyebar luas, pihak Polda Sumatera Utara angkat bicara menanggapi fenomena ini. Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rudi Hartono, menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa ini dan menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang menelusuri identitas pria dalam video tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu ketertiban umum di lingkungan Polda maupun fasilitas publik lainnya. Video yang viral tersebut kami anggap sebagai pelanggaran norma dan potensi gangguan keamanan,” tegas Kombes Pol Rudi Hartono.
Pihak kepolisian pun akan berkoordinasi dengan unit cyber crime untuk melacak pelaku sekaligus mempelajari motif pembuatan video tersebut. “Kami tidak menoleransi tindakan yang dapat mengganggu fungsi pelayanan publik maupun citra institusi kepolisian,” tambah Rudi.
Sementara itu, sejumlah warga Medan juga menyatakan keprihatinan dan meminta agar tindakan seperti ini tidak terulang. “Gerbang Polda itu tempat penting dan seharusnya dijaga kesuciannya dari tindakan yang bisa menurunkan citra,” ujar seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Dampak Viral Video di Media Sosial
Video pria tersebut mendapat perhatian luas netizen, bahkan sampai menjadi bahan perbincangan di forum diskusi dan grup komunitas lokal maupun nasional. Beberapa akun menyindir aksi pria itu sebagai “tidak sopan dan sembrono.” Namun di sisi lain, ada juga yang menilai video tersebut sebagai bentuk kreativitas yang salah tempat.
Fenomena viral semacam ini kerap menimbulkan diskusi tentang batasan kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial di era digital. “Penggunaan media sosial harus diiringi dengan kesadaran bahwa konten yang diunggah dapat berdampak luas, apalagi jika berhubungan dengan ruang publik sensitif seperti institusi kepolisian,” kata pengamat komunikasi dan media digital dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Hasanuddin.
Profil Lem Kambing dan Kontroversi Penggunaannya
Lem kambing sendiri merupakan salah satu produk perekat yang populer di kalangan industri dan pengrajin. Dikenal dengan daya rekat yang kuat dan tahan lama, lem ini biasa digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan, perbaikan furnitur, hingga perbaikan alat elektronik. Namun, penggunaan lem kambing di ruang publik atau sebagai bahan untuk membuat video tutorial di lokasi sensitif tentu menimbulkan pertanyaan.
“Lem kambing adalah bahan kimia yang harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai aturan. Demonstrasi penggunaannya di area publik tanpa izin bisa berbahaya, terutama jika tidak memperhatikan aspek keselamatan,” jelas seorang ahli kimia dari Institut Teknologi Medan, Dr. Andi Pratama.
Upaya Penegakan Hukum dan Edukasi Publik
Polda Sumatera Utara telah menyatakan komitmennya untuk mengambil langkah tegas terhadap individu yang terbukti melakukan pelanggaran serupa. Polisi berencana memperkuat pengawasan di sekitar markas dan meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan.
Selain itu, aparat juga menggandeng tokoh masyarakat dan pemilik akun media sosial untuk mengedukasi publik tentang batasan dan etika penggunaan ruang publik dan media digital.
“Ini momentum yang baik untuk mengingatkan semua pihak agar bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial, tidak hanya demi kepentingan pribadi tetapi juga menjaga harmoni sosial,” imbuh Kombes Pol Rudi Hartono.
Pesan Penting bagi Masyarakat
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat luas bahwa kebebasan berekspresi dan penggunaan media sosial tidak boleh mengabaikan norma dan hukum yang berlaku. Mengunggah konten di ruang publik sensitif tanpa izin tidak hanya berisiko hukum, tetapi juga berpotensi mengganggu ketertiban umum dan mencoreng citra institusi.
Menurut Dr. Hasanuddin, “Kita semua perlu menyadari bahwa teknologi digital membawa tanggung jawab besar. Edukasi literasi digital harus terus digalakkan agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat memanfaatkan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.”
Viralnya video tutorial penggunaan lem kambing di depan gerbang Polda Sumatera Utara ini menimbulkan perhatian luas dan mengundang kritik dari berbagai pihak. Aksi pria tak dikenal tersebut tidak hanya dianggap melanggar norma kesopanan dan keamanan, tetapi juga menjadi peringatan akan pentingnya kesadaran etika dalam menggunakan ruang publik dan media sosial.
Polda Sumatera Utara menegaskan akan menindak tegas dan melakukan penyelidikan terhadap pelaku, sekaligus memperkuat edukasi masyarakat agar memanfaatkan teknologi secara bijak. Sementara itu, masyarakat diajak untuk menjaga ketertiban dan mendukung upaya aparat demi keamanan bersama.
Fenomena ini menjadi cermin bagaimana digitalisasi harus dibarengi dengan kesadaran sosial dan aturan yang jelas, agar teknologi dapat membawa manfaat optimal tanpa mengorbankan ketertiban dan keharmonisan publik.