JAKARTA - Dalam rangka menyambut dan memenuhi kebutuhan mudik Lebaran 2025, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan Pelni, telah menyiapkan sebanyak 781.723 tiket kapal laut. Tiket-tiket ini tersedia untuk periode satu bulan dari 16 Maret hingga 16 April 2025. Hal ini dilakukan sebagai inisiatif untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik selama masa libur Lebaran.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy W, menjelaskan bahwa perseroan akan mengoperasikan 55 kapal selama periode mudik tersebut. "Dalam masa mudik tahun ini, kami mengoperasikan 55 kapal dengan total kapasitas mencapai 60.212 kursi. Jumlah ini terdiri dari 25 kapal penumpang yang menyediakan 48.323 kursi dan 30 kapal perintis dengan kapasitas 11.889 kursi," ungkap Dessy dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat, 7 Maret 2025.
Tiket yang sudah mulai dijual sejak H-30 ini, menurut laporan, telah terjual sekitar 30% untuk perjalanan mudik, sementara untuk arus balik baru mencapai penjualan sebesar 7%. "Saat ini tiket sudah dibuka sejak H-30 dan untuk angkutan mudik telah mencapai angka 30% terjual, sedangkan untuk perjalanan balik baru mencapai 7%," tambah Dessy.
Seluruh kapal yang akan dioperasikan oleh Pelni telah menjalani berbagai persiapan dan pemeriksaan ketat dari Kementerian Perhubungan. "Kami memastikan semua kapal sudah melalui proses docking dan ramp check. Di luar itu, kami juga terus memeriksa kesiapan dan ketersediaan alat keselamatan kapal," tegas Dessy.
Proses persiapan tersebut meliputi annual docking, running repair, audit internal, ramp check, serta workshop keselamatan. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan penumpang selama perjalanan laut.
Selain itu, Pelni juga memproyeksikan puncak arus mudik tertinggi akan terjadi pada 26 Maret 2025, sementara puncak arus balik tertinggi diprediksikan pada 6 April 2025. "Untuk proyeksi penumpang angkutan Lebaran 2025, kami perkirakan mencapai 644.102 orang, ini meningkat sebesar 0,4% dibandingkan tahun 2024," terang Dessy.
Ia menjelaskan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan ada di H-5 dengan jumlah penumpang sebanyak 26.820 orang, sementara puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+6 dengan total penumpang mencapai 30.443 orang.
Dalam konteks rute perjalanan, beberapa pelabuhan dan rute diprediksi akan mengalami kepadatan tertinggi. Pelabuhan keberangkatan terpadat diproyeksikan berada di Makassar, Balikpapan, Ambon, Bau-Bau, dan Batam. Sedangkan pelabuhan kedatangan terpadat akan berada di Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Ambon, dan Balikpapan.
"Sementara untuk rute terpadat, kami perkirakan ada di jalur Belawan-Batam, Batam-Belawan, Kumai-Semarang, Makassar-Ambon, dan Balikpapan-Surabaya, dengan jalur Belawan-Batam sebagai yang tertinggi di angka 21.373 penumpang," papar Dessy.
Upaya yang dilakukan Pelni ini merupakan salah satu bentuk antisipasi dalam menghadapi lonjakan penumpang saat musim mudik lebaran. Persiapan yang matang diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang yang hendak melakukan perjalanan selama musim libur mendatang.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar. Pelni telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kenyamanan penumpang dengan menyiapkan tiket dalam jumlah besar serta memastikan kesiapan armada yang optimal.
Sebagai informasi, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan tiket secara gratis, Pelni juga menyediakan 500 tiket mudik gratis dengan cara pendaftaran yang dapat dilihat melalui situs resmi mereka ataupun aplikasi Detikcom.
Demikianlah usaha yang telah dilakukan Pelni demi memastikan bahwa perjalanan mudik dan balik lebaran tahun ini berjalan aman dan nyaman bagi semua pengguna jasa. Dengan proyeksi yang telah dipaparkan, semoga seluruh rangkaian perjalanan selama lebaran nanti dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti.