Bursa Asia Menguat Pasca-Pernyataan Mendag AS dan Prospek Positif Ekonomi China

Rabu, 05 Maret 2025 | 08:16:12 WIB
Bursa Asia Menguat Pasca-Pernyataan Mendag AS dan Prospek Positif Ekonomi China

JAKARTA - Pekan ini menjadi momentum yang menggembirakan bagi bursa saham di Asia. Pada perdagangan hari Rabu, 5 Maret 2025, bursa-bursa utama Asia menunjukkan penguatan yang signifikan. Hal ini terjadi setelah pernyataan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, yang mengisyaratkan pelonggaran tarif impor barang asal Kanada dan Meksiko. Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi China yang stabil turut memberikan sentimen positif bagi pasar.

Indeks saham utama di Asia mengalami kenaikan yang menonjol. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,23 persen atau 87,06 poin, ditutup pada 37.418,24. Di Tiongkok, indeks Shanghai Composite mendaki 0,53 persen atau 17 poin, berakhir di angka 3.341. Bursa saham Korea Selatan, Kospi, tercatat menguat 1,16 persen, setara 29 poin, mencapai 2.558. Sementara itu, indeks Taiex di Taiwan menguat 1,17 persen atau 225 poin, menutup perdagangan pada 22.871. Indeks ASX di Australia juga menunjukkan tren positif.

Optimisme Pelaku Pasar

Para investor dan pelaku pasar menyambut positif kabar dari Amerika Serikat mengenai kebijakan tarif impor. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, baru-baru ini menyampaikan niat pemerintahan Trump untuk mengurangi tarif impor barang dari Kanada dan Meksiko. Tarif yang awalnya dikenakan sebesar 25 persen tersebut direncanakan akan dipangkas setengahnya. "Langkah ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dagang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika Utara," ujar Lutnick.

Sementara itu, pernyataan Perdana Menteri China, Li Qiang, turut memberikan angin segar bagi para pelaku pasar. Li Qiang menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi China tetap di angka 5 persen untuk tahun 2025. Hal ini memicu spekulasi bahwa pemerintah China akan menggenjot pemberian stimulus ekonomi lebih lanjut guna mencapai target tersebut.

Naik Turun Dinamika Tarif AS

Situasi perdagangan internasional antara AS, Kanada, dan Meksiko memasuki fase baru yang lebih dinamis. Pengumuman kelonggaran tarif ini diharapkan segera dirilis pada hari Rabu, memberikan kepastian bagi pelaku usaha di kedua negara tersebut untuk merencanakan strategi bisnis mereka. Langkah ini juga dipandang banyak pihak sebagai usaha AS untuk memperkuat kerja sama perdagangan yang lebih erat dengan tetangga terdekatnya.

Di sisi lain, para ekonom mengingatkan bahwa meskipun pelonggaran tarif memberikan stimulus positif bagi pasar, tantangan global seperti ketegangan geopolitik dan isu perdagangan lainnya tetap harus diwaspadai. "Ini adalah langkah positif, tetapi pasar harus tetap waspada terhadap dinamika global yang bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi," ujar seorang analis pasar dari Tokyo.

China dan Harapan Ekonomi Stabil

Harapan baru bagi ekonomi global juga datang dari China. Ketegasan China untuk mempertahankan target pertumbuhan ekonominya di angka 5 persen menciptakan optimisme bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global, meskipun di tengah situasi ekonomi dunia yang mengalami berbagai tantangan.

Para pakar ekonomi memprediksi bahwa dengan adanya target ini, China kemungkinan akan mengambil berbagai langkah strategis. "Dengan target yang jelas, kita bisa melihat kemungkinan peningkatan dalam investasi infrastruktur dan stimulus fiskal yang bisa berdampak langsung kepada mitra dagang China," ujar Li Hua, seorang analis pasar di Shanghai.

Masa Depan Ekonomi Global

Gabungan dari kebijakan adaptif AS terhadap tarif perdagangan serta kebijakan ekonomi China yang proaktif, memberikan sinyal positif bagi prospek pertumbuhan ekonomi dunia di tahun-tahun mendatang. Bursa-bursa Asia, yang merupakan indikator penting dari kestabilan ekonomi regional, menjadi barometer bagi kesehatan ekonomi Asia dan global.

Para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan kebijakan perdagangan internasional serta perubahan dalam kebijakan ekonomi domestik negara-negara besar seperti AS dan China. Perubahan kebijakan ini tentu memiliki implikasi luas yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham dan pilihan investasi di seluruh dunia.

Dalam konteks yang lebih luas, positifnya bursa saham Asia hari ini mencerminkan optimisme yang dirasakan pelaku pasar atas kebijakan-kebijakan terkini serta prospek ekonomi dunia yang lebih cerah. "Ini adalah semacam dorongan bagi investor untuk menaruh kepercayaan lebih terhadap pasar Asia," tambah Michael Tan, seorang analis senior dari Hong Kong. Dengan adanya momentum positif ini, bursa Asia diharapkan dapat mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Melihat keseluruhan kabar di hari ini menunjukkan bahwa perubahan-perubahan kebijakan baik dari AS maupun China memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas serta pertumbuhan ekonomi global. Kawasan Asia, dengan kemampuan adaptasi dan respons positifnya, tampaknya siap mengambil keuntungan dari tren global terbaru ini.

Terkini

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:30 WIB

Bank Jago Pertahankan Pertumbuhan Lewat Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:28 WIB

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:27 WIB

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:25 WIB

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:23 WIB