Studium Generale Bersama Bio Farma: Inovasi Multidisiplin Sebagai Jawaban Tantangan Industri Farmasi

Kamis, 06 Maret 2025 | 08:15:46 WIB
Studium Generale Bersama Bio Farma: Inovasi Multidisiplin Sebagai Jawaban Tantangan Industri Farmasi

JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menyelenggarakan acara Studium Generale pada Rabu, 5 Maret 2025, di Aula Barat, Kampus Ganesha. Tema yang diusung kali ini adalah "Inovasi Multidisiplin dalam Industri Farmasi, Menjawab Tantangan Kesehatan Nasional dan Global", yang relevan dalam menghadapi dinamika dunia kesehatan saat ini.

Acara ini menghadirkan Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, Ph.D., yang merupakan salah satu tokoh kunci di balik perkembangan pesat perusahaan farmasi milik negara ini. Dalam kesempatan ini, Soleh Ayubi memaparkan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menjawab tantangan besar di sektor kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Bio Farma: Dari Pemimpin Nasional Menjadi Pemain Global

Bio Farma, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terus mengembangkan sayapnya di sektor farmasi dan kesehatan. Saat ini, perusahaan tersebut berfungsi sebagai holding yang membawahi lebih dari 16 anak dan cucu perusahaan. Salah satu pencapaian besar Bio Farma adalah produksi serum anti-bisa ular, yang menjadi solusi atas tingginya angka kematian akibat gigitan ular di Indonesia. Diperkirakan, terdapat lebih dari 5.000 kasus gigitan ular per tahun di Indonesia, yang menjadi perhatian serius bagi Bio Farma dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Lebih dari sekadar perusahaan nasional, Bio Farma bertransformasi menjadi pemimpin di tingkat global. Hingga saat ini, perusahaan telah mengekspor produk farmasinya ke 153 negara dan telah membawa manfaat bagi lebih dari 700 juta anak di seluruh dunia melalui berbagai program vaksinnya. "Bio Farma berupaya memperoleh standar global WHO serta berkolaborasi dengan berbagai lembaga internasional seperti UNICEF, GAVI, dan Islamic Development Bank untuk memperluas akses vaksin ke negara berkembang," ungkap Soleh Ayubi, menekankan pentingnya sinergi yang dilakukan.

Kolaborasi: Kunci Menghadapi Tantangan Global

Soleh Ayubi menyoroti bahwa kolaborasi lintas disiplin dan negara sangatlah vital, terutama dalam industri farmasi. Hal ini terbukti dari pengembangan dan distribusi vaksin yang tak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Bio Farma, dengan kemitraannya bersama UNICEF dan Bill & Melinda Gates Foundation, telah mendistribusikan hingga 300 juta dosis vaksin polio suntik, sekaligus memproduksi 1 miliar dosis. “Untuk vaksin polio oral, Bio Farma bahkan menguasai 80-90% pangsa pasar global," ujarnya.

Selain vaksin polio, Bio Farma turut berperan aktif dalam produksi dan distribusi vaksin COVID-19 melalui kolaborasi dengan mitra internasional. Ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi pandemi, kolaborasi global menjadi keharusan.

Pendekatan Berbasis Data dan Teknologi Mutakhir

Data dan inovasi menjadi tulang punggung Bio Farma dalam menghadapi tantangan di industri farmasi. Soleh Ayubi menekankan pentingnya mendefinisikan masalah dengan tepat. "Kemampuan mendefinisikan masalah dengan benar adalah keterampilan fundamental yang menentukan efektivitas solusi. Kesalahan di tahap ini bisa berakibat pada solusi yang tidak tepat sasaran," jelasnya.

Bio Farma terus bertransformasi dengan mendorong inisiatif digital dan teknologi canggih, seperti penggunaan machine learning dalam produksinya. Inovasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan proses manufaktur dan memberikan efisiensi biaya yang signifikan. Dengan implementasi digitalisasi melalui Q100+ dalam aspek kualitas dan kontrol produksi, Bio Farma berpotensi menghemat hingga Rp94 miliar.

"Inovasi lintas disiplin ini membuktikan bahwa sinergi antara teknologi dan industri farmasi bisa menjadi solusi menghadapi tantangan kesehatan nasional dan global," pungkas Soleh Ayubi.

Komitmen Terhadap Ekosistem Kesehatan yang Berkelanjutan

Visi besar lain yang dimiliki Bio Farma adalah membangun ekosistem kesehatan menyeluruh dari hulu ke hilir. Tidak hanya berfokus pada produksi vaksin, Bio Farma bercita-cita menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan melalui berbagai inisiatif kolaboratif dengan industri, akademisi, dan pemerintah. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menghadapi tantangan terbesar di industri kesehatan di masa mendatang.

Dengan semangat inovasi dan komitmen terhadap kolaborasi lintas disiplin, Bio Farma menunjukkan bahwa tantangan global di sektor farmasi dapat diatasi melalui kemitraan yang solid, penggunaan teknologi canggih, dan pengembangan produk yang fokus pada penyelesaian masalah riil masyarakat. Seminar Studium Generale yang diadakan ITB ini menandai satu langkah maju yang signifikan dalam menghadapi tantangan kesehatan di tingkat nasional dan global.

Terkini

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:30 WIB

Bank Jago Pertahankan Pertumbuhan Lewat Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:28 WIB

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:27 WIB

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:25 WIB

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:23 WIB