JAKARTA - Della Puspita, seorang bintang sinetron ternama Indonesia, kini berhadapan dengan dua kasus hukum yang menyeret namanya ke pusat perhatian publik. Usai melaporkan dugaan penipuan travel umrah oleh rekan bisnisnya, Acha Prayogi, kini Della menghadapi tudingan serius dari pihak lain terkait penggelapan mobil. Situasi ini tentu menjadi sorotan besar, mengingat posisi Della sebagai publik figur yang dikenal luas. Artikel ini akan mengupas tuntas perkembangan kasus yang membelit Della Puspita, termasuk pernyataan resmi serta perspektif dari semua pihak terkait.
Gugatan Ganda: Dari Penipuan Travel Umrah ke Penggelapan Mobil
Masalah ini bermula ketika Della Puspita melaporkan Acha Prayogi ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dalam bisnis travel umrah. Della mengklaim mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat dugaan penipuan tersebut. "Aku merasa sangat dirugikan. Ini bukan soal material, tapi kepercayaan yang sudah disalahgunakan," ungkap Della dalam satu kesempatan berbincang dengan media. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian, dan pihak Della tampak serius dalam menindaklanjuti permasalahan ini hingga tuntas.
Namun, drama tidak berhenti di sini. Baru-baru ini, seorang bernama Qemil mengajukan laporan terhadap Della Puspita dan suaminya, Arman Juliansyah, dengan tuduhan penggelapan mobil. Qemil diduga memiliki keterkaitan bisnis dengan Acha Prayogi. Laporan ini sontak memperkeruh suasana, menambahkan kompleksitas pada masalah hukum yang menimpa Della.
Meneropong Tuduhan Qemil
Menurut Della, tuduhan penggelapan mobil yang dilayangkan Qemil tidak berdasar. Dia menuduh Qemil berusaha menjadi korban dalam kasus ini, padahal situasi sebenarnya berkebalikan. "Qemil hanya berusaha playing victim. Gue korban sebenarnya, tapi dibalik-balik olehnya," tegas Della dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Della mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak didukung bukti kuat, dan mobil yang disebutkan tidak pernah disentuh olehnya maupun suami.
Di sisi lain, Arman Juliansyah, suami Della, menjelaskan bahwa Qemil sempat menghubunginya untuk menanyakan keberadaan mobil tersebut. "Pada 14 Februari 2025, dia (Qemil) telepon saya saat kami sedang di Bali. Saya sudah sarankan dia lapor ke polisi kalau memang yakin mobil itu miliknya dan punya bukti kepemilikan. Tapi dia sempat bilang enggan karena takut keluar duit," jelas Arman. Ini menambah paradoks dalam kasus penggelapan yang dituduhkan kepada Della.
Reaksi Della Puspita: Mempertahankan Kehormatan di Tengah Badai Masalah
Kondisi ini memaksa Della untuk angkat bicara, meski sedang dalam situasi pribadi yang sulit dengan kondisi kesehatan ibundanya yang memburuk. Della merasa terpojok, terlebih lagi ketika somasi dan laporan itu masuk saat sang ibu tengah sakit. "Kurang ajar. Lo tahu gak? Pas lo bikin somasi, nyokap gue lagi sakit. Ini bukan waktu yang tepat untuk bikin drama," tegas Della dengan emosional.
Apa yang memicu kemarahan Della adalah pernyataan dari Qemil yang dianggapnya sudah keterlaluan dan memfitnah dirinya serta suami di media. "Dari kemarin, gue diem aja waktu orang-orang mulai ngejelek-jelekin gue. Tapi sekarang sudah cukup. Gue tandain lo," tambah Della dalam nada yang serius. Dia menilai bulan Ramadan seharusnya menjadi waktu untuk memperbaiki hubungan, bukan malah menambah permasalahan.
Langkah Hukum dan Pernyataan Pihak Terkait
Menyikapi situasi pelik ini, langkah hukum dipastikan oleh Della dan Arman tetap berjalan. Arman menegaskan siap mengembalikan mobil jika memang ada bukti kepemilikan yang valid dari pihak Qemil melalui jalur hukum yang benar. "Kita ini patuh hukum. Kalau memang jelas kepemilikannya, kita kembalikan. Tapi nggak bisa hanya berdasar kata-kata," ungkap Arman.
Kepolisian hingga kini masih menyelidiki kedua kasus tersebut, baik dugaan penipuan travel umrah maupun penggelapan mobil yang menyeret nama Della Puspita. Sementara itu, Della menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan keadilan bagi dirinya. "Saya hanya mau perkara ini beres. Tidak ada lagi fitnah, tidak ada lagi kebohongan," tutup Della di akhir pernyataannya kepada media.