Bank Indonesia Tegaskan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Uang Palsu Menjelang Ramadan dan Idul Fitri

Rabu, 26 Februari 2025 | 03:22:53 WIB
Bank Indonesia Tegaskan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Uang Palsu Menjelang Ramadan dan Idul Fitri

JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat Indonesia. Peringatan ini berfokus pada kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu yang diprediksi meningkat selama periode signifikan ini. Bank Indonesia memperingatkan bahwa periode menjelang perayaan keagamaan sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan uang palsu, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Peringatan dari Bank Indonesia

Yuliansah Andrias, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, menekankan hal ini saat menghadiri rapat koordinasi high level meeting di aula Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, pada Selasa. "Momentum hari besar keagamaan sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyebarkan uang palsu, sehingga meningkatkan risiko kerugian bagi masyarakat," jelas Yuliansah dalam pertemuan tersebut.

Lonjakan Transaksi Ekonomi

Salah satu faktor yang mendorong peringatan ini adalah lonjakan transaksi ekonomi yang biasanya terjadi menjelang Ramadan dan Idulfitri. Kegiatan jual beli kebutuhan pokok dan barang lainnya diperkirakan mengalami peningkatan signifikan, menambah risiko peredaran uang palsu di masyarakat. Oleh karena itu, kewaspadaan saat melakukan transaksi finansial menjadi sangat penting.

"Oleh karena itu, BI menekankan pentingnya kehati-hatian saat menerima uang, terutama dalam jumlah besar dan dari sumber yang tidak jelas," tambah Yuliansah. Sebagai langkah proaktif, Bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat tentang cara sederhana untuk memeriksa keaslian uang.

Upaya Pencegahan dan Deteksi Uang Palsu

Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk mengenali ciri-ciri uang asli. Beberapa indikator yang harus diperhatikan meliputi watermark, benang pengaman, dan tinta yang berubah warna ketika dilihat dari sudut tertentu. Langkah-langkah ini dinilai efektif dalam mencegah uang palsu beredar luas.

Dalam upaya menguatkan pencegahan, Bank Indonesia akan menjalin kerja sama erat dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan ketat di lapangan. "Penegakan hukum terhadap pelaku yang terlibat dalam peredaran uang palsu juga akan diperketat, guna memberikan efek jera dan melindungi masyarakat," tegas Yuliansah.

Kampanye dan Edukasi Publik

Selain itu, Bank Indonesia berencana untuk melaksanakan kampanye publik dan edukasi yang lebih intensif terkait identifikasi uang palsu di berbagai media. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat luas mengenai pentingnya transaksi dengan uang yang sah dan terdaftar resmi.

Menggunakan Uang Elektronik

Selaras dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi yang ada saat ini, Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan perbankan digital yang lebih aman dan praktis. Penggunaan uang elektronik atau e-money dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat mengurangi risiko peredaran uang palsu.

Masyarakat diharapkan untuk lebih memprioritaskan transaksi non-tunai untuk menghindari risiko penipuan. Namun, bagi mereka yang tetap menggunakan uang tunai, selalu pastikan untuk memeriksa keaslian uang dengan seksama.

Tetap Tenang dan Waspada

Memahami bahwa situasi ini memerlukan keseimbangan antara kewaspadaan dan ketenangan, Yuliansah mengingatkan, "Pihak BI juga mengingatkan agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada." Pernyataan ini menggarisbawahi harapan BI agar masyarakat tetap tenang meski bertindak hati-hati dalam setiap transaksinya.

Secara keseluruhan, imbauan Bank Indonesia adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kenyamanan masyarakat dalam menjalani ibadah dan perayaan keagamaan. Masyarakat diharapkan dapat membantu mencegah peredaran uang palsu dengan melaporkan temuan atau kecurigaan mengenai uang palsu kepada pihak berwenang.

Pada akhirnya, dengan kesadaran dan kerja sama semua pihak, diharapkan angka kasus peredaran uang palsu dapat ditekan seminimal mungkin, menciptakan suasana bulan suci yang aman dan penuh berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB