JAKARTA - PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), salah satu bank terkemuka di Indonesia, berkomitmen mendukung akselerasi program tiga juta rumah yang diinisiasi oleh pemerintah di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut). Program ambisius ini ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah agar dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau.
Mendukung Program Prioritas Pemerintah
Area Head 2 BNI Kantor Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lucky Lahope, menjelaskan bahwa program pembangunan tiga juta rumah merupakan satu dari 17 Program Prioritas yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. "Tujuan utamanya adalah menyediakan rumah dengan harga terjangkau bagi masyarakat desa dan kelompok yang memerlukan," ujar Lucky dalam sebuah pertemuan di Manado, Selasa.
Program ini diresmikan melalui Keputusan Bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Dalam Negeri yang ditetapkan pada 25 November 2024. Dengan landasan hukum yang kuat ini, BNI bersama dengan lembaga pemerintah lainnya berupaya memastikan bahwa program ini berjalan lancar dan tepat sasaran.
Skema Inklusif BNI untuk Rumah Terjangkau
Dalam pelaksanaan program ini, BNI menghadirkan solusi perbankan yang inklusif, terutama melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema FLPP ini dikenal sebagai terobosan dalam penyediaan kredit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga mempermudah akses kepemilikan rumah.
Lucky menjelaskan bahwa skema ini menawarkan berbagai kemudahan, termasuk harga maksimal Rp173 juta untuk wilayah Sulawesi. "Skema ini juga memungkinkan masyarakat membayar uang muka (DP) hanya satu persen dari harga rumah," ungkapnya. Selain itu, terdapat plafon penghasilan untuk penerima program ini, yaitu hingga Rp7 juta bagi pekerja lajang dan Rp8 juta bagi yang sudah menikah.
Lebih lanjut, bunga kredit ditetapkan sebesar 5 persen per tahun, yang sudah termasuk perlindungan asuransi jiwa, kebakaran, dan kredit. "Kami juga menawarkan tenor kredit hingga 20 tahun agar cicilan menjadi lebih ringan," tambah Lucky.
Pembiayaan Developer dan Infrastruktur
Tak hanya berhenti di situ, BNI juga menyediakan Kredit Pembiayaan Developer. Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung pembangunan rumah yang dibiayai oleh FLPP, termasuk pengadaan lahan dan pembangunan fasilitas umum. Berbagai skema pembiayaan ditawarkan dengan suku bunga kompetitif, memberikan keuntungan bagi para pengembang agar dapat membangun perumahan yang lebih banyak dan berkualitas.
Dukungan pembiayaan ini merupakan langkah strategis BNI untuk mengakselerasi capaian target tiga juta rumah di wilayah Suluttenggomalut. Dengan menggandeng para developer lokal, diharapkan percepatan pembangunan ini dapat menjawab kebutuhan hunian bagi masyarakat setempat.
Upaya BNI dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
Inisiatif BNI ini tidak hanya berfokus pada penyediaan rumah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Suluttenggomalut. Lahope menyebutkan bahwa pembangunan perumahan akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kegiatan ekonomi lokal. "Ketika ada pengembangan perumahan, mobilitas ekonomi akan meningkat, sehingga masyarakat sekitar juga akan merasakan dampaknya," kata Lucky.
Selain manfaat ekonomi, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan mereka kesempatan untuk tinggal di lingkungan yang lebih baik dan lebih tertata. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dalam jangka panjang.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Meskipun program ini membawa berbagai manfaat, Lucky mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi. Antara lain adalah mengatasi hambatan birokrasi dan memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai rencana. Kerja sama yang solid antara pemerintah, perbankan, developer, dan masyarakat sangat diperlukan agar target tiga juta rumah dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan.
Kedepannya, BNI berharap program ini akan memperkuat sinergi antar pihak dan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Kami percaya bahwa dengan gotong royong, mimpi untuk menyediakan rumah layak bagi semua akan tercapai," tutup Lucky.
Dalam konteks pembangunan nasional, dukungan BNI ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan standar hidup masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan. Dengan langkah-langkah konkret yang telah diambil, optimisme menyelimuti perjalanan panjang menuju penyediaan hunian layak bagi seluruh rakyat Indonesia.