Perbankan Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:30:51 WIB
Perbankan Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Industri perbankan Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah berbagai dinamika global dan domestik. Meski terdapat perlambatan pertumbuhan kredit sejalan dengan siklus ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa kinerja perbankan nasional tetap stabil dan solid. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, melalui siaran pers pada 25 Agustus 2025.

Dian menekankan bahwa perbankan Indonesia mampu menghadapi tekanan eksternal, termasuk fluktuasi ekonomi global dan kondisi politik yang dinamis. "Industri perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah tantangan ekonomi dan politik global," ujarnya. Stabilitas ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Pertumbuhan Kredit Tetap Solid

Pada Juli 2025, kredit perbankan tercatat tumbuh 7,03 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kualitas aset tetap terjaga dengan Non-Performing Loan (NPL) berada pada level 2,28 persen. Sementara itu, Loan at Risk (LaR) menurun menjadi 9,68 persen, menandakan risiko kredit terkendali.

Pertumbuhan kredit ini juga didukung pertumbuhan kredit investasi yang meningkat 12,42 persen yoy. Sektor yang menjadi pendorong utama antara lain sektor berbasis ekspor, seperti pertambangan dan perkebunan, serta sektor transportasi, industri, dan jasa sosial. Dian menekankan bahwa pertumbuhan kredit ini sejalan dengan sektor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2025.

Likuiditas dan Dana Pihak Ketiga Mendukung Perbankan

Likuiditas perbankan juga menunjukkan kondisi yang memadai. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh tujuh persen yoy, menjadi faktor penting penguatan likuiditas bank. Kombinasi likuiditas yang sehat, permodalan solid, dan pengelolaan risiko yang baik memastikan perbankan mampu menjalankan fungsi intermediasi secara optimal.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perbankan tidak hanya mampu menyalurkan kredit dengan efisien, tetapi juga menjaga stabilitas dan ketahanan sistem keuangan nasional. Likuiditas yang memadai menjadi penopang penting agar bank tetap dapat memberikan dukungan kepada sektor riil dan pelaku usaha, termasuk UMKM, industri manufaktur, dan sektor jasa.

Penurunan Suku Bunga Kredit Mengikuti BI Rate

Seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), rata-rata tertimbang suku bunga kredit rupiah menurun sebesar tujuh basis poin dibanding tahun sebelumnya. Penurunan terutama terjadi pada kredit produktif. Dian menjelaskan, tren penurunan suku bunga kredit diperkirakan akan berlanjut sepanjang 2025 karena biasanya penurunan BI Rate diikuti penyesuaian suku bunga kredit oleh bank.

Dengan BI Rate yang turun menjadi lima persen per 20 Agustus 2025, masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Hal ini akan memberikan peluang bagi debitur untuk mendapatkan kredit dengan bunga lebih rendah, mendukung pertumbuhan usaha, dan mendorong konsumsi serta investasi domestik.

Strategi Pendanaan dan Peningkatan Dana Murah

Untuk menciptakan ruang penurunan bunga kredit lebih signifikan, bank didorong meningkatkan porsi dana murah dalam struktur pendanaan. Strategi ini memungkinkan bank menyalurkan kredit dengan biaya lebih rendah sekaligus tetap menjaga profitabilitas dan kesehatan rasio keuangan.

Dian juga menekankan pentingnya penyesuaian suku bunga secara bertahap agar sesuai dengan kondisi pasar, tetap menjaga rasio keuangan yang sehat, dan menghindari persaingan bunga yang tidak sehat. Pendekatan ini memastikan bahwa penyaluran kredit tetap efisien, aman, dan menguntungkan bagi industri perbankan dan nasabah.

Transparansi dan Perlindungan Konsumen

OJK menekankan bahwa transparansi dan perlindungan konsumen menjadi kunci penting dalam pengelolaan industri perbankan. Bank diimbau menyampaikan informasi produk kredit dan simpanan secara jelas, termasuk risiko, biaya, dan manfaatnya.

Transparansi tidak hanya membangun kepercayaan nasabah, tetapi juga mendorong perilaku finansial yang lebih sehat. Nasabah dapat memahami produk perbankan dengan lebih baik, mengambil keputusan cerdas, dan meminimalkan risiko yang mungkin muncul dari ketidaktahuan atau informasi yang tidak lengkap.

Peran Perbankan dalam Mendukung Ekonomi Nasional

Perbankan yang kuat merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi domestik. Kredit yang stabil dan likuiditas yang memadai memungkinkan sektor riil mendapatkan pendanaan yang cukup untuk ekspansi, inovasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, perbankan yang sehat mampu menahan guncangan eksternal dari pasar global, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Keberlanjutan ini penting agar Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi global dan menciptakan peluang pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat.

Prospek Industri Perbankan ke Depan

Industri perbankan Indonesia diproyeksikan tetap optimistis menghadapi sisa tahun 2025. Kualitas aset yang terjaga, NPL rendah, likuiditas memadai, dan penurunan suku bunga kredit menjadi fondasi kuat bagi kinerja perbankan.

Implementasi tata kelola yang baik, strategi pendanaan efektif, dan perlindungan konsumen yang terjaga akan memperkuat peran bank sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Dengan fondasi yang kuat, industri perbankan siap mendukung pembangunan nasional, menyalurkan kredit lebih luas, dan mempercepat pertumbuhan sektor riil.

Fondasi Kuat untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi domestik sangat bergantung pada industri perbankan yang stabil, likuid, dan transparan. Dengan likuiditas memadai, NPL terkendali, dan penurunan suku bunga kredit, perbankan nasional tetap resilient.

Strategi pendanaan yang tepat, peningkatan dana murah, implementasi tata kelola yang baik, serta transparansi dan perlindungan konsumen menjadi kunci keberhasilan industri perbankan. Kinerja perbankan yang solid akan terus mendukung sektor riil, menjaga stabilitas ekonomi, dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan fondasi yang kuat, industri perbankan siap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, menghadapi tantangan global, dan memberikan peluang bagi masyarakat luas.

Terkini

Panduan Lengkap KUR BRI 2025 Pinjaman Ideal

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:06:07 WIB

Cara Mudah Ajukan Pinjaman KUR BSI 2025

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:10:14 WIB

BCA Siap Permudah KPR Rumah Subsidi MBR

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:14:22 WIB

BNI Sekuritas Bagikan 6 Saham Pilihan Hari Ini

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:17:35 WIB

Emas Antam Naik Hari Ini, Peluang Investasi Menarik

Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:21:58 WIB