JAKARTA – Di balik megahnya ribuan kilometer Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang membentang, ada denyut ekonomi kerakyatan yang tumbuh subur. PT Hutama Karya (Persero) membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur besar tidak hanya soal beton dan aspal, tetapi juga tentang menciptakan panggung bagi masyarakat lokal untuk berkembang. Inilah sisi lain dari kesuksesan perusahaan yang berhasil memberdayakan ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sepanjang rest area JTTS.
Komitmen kuat terhadap pembangunan sosial ini menjadi fondasi dari visi perusahaan yang lebih luas. Dengan aktif merekrut tenaga kerja lokal dan memberikan ruang bagi produk-produk UMKM, Hutama Karya secara langsung menjadi motor penggerak ekonomi di daerah-daerah yang dilintasi oleh tol. Inisiatif ini adalah perwujudan nyata dari peran perusahaan sebagai akselerator pertumbuhan.
Plt Direktur Utama Hutama Karya, Koentjoro, menegaskan bahwa dampak sosial ini adalah bagian tak terpisahkan dari strategi perusahaan. “Hutama Karya hadir tak hanya membangun infrastruktur fisik, tapi juga sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ujar Koentjoro.
Pendekatan yang berorientasi pada masyarakat ini terbukti berjalan seiring dengan kinerja finansial yang cemerlang. Pada tahun 2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun, sebuah lonjakan mengesankan sebesar 47,7%. Kinerja solid inilah yang mengantarkan Hutama Karya untuk pertama kalinya masuk dalam daftar bergengsi Fortune Indonesia 100, langsung menempati peringkat ke-44 pada tahun 2025.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa kesuksesan sebuah BUMN tidak hanya diukur dari angka di laporan keuangan, tetapi juga dari nilai tambah yang diciptakannya bagi bangsa. Pembangunan 1.042 km JTTS yang berdampak pada penurunan biaya logistik dan peningkatan investasi regional sebesar 42%, menjadi lebih bermakna ketika masyarakat lokal ikut merasakan manfaatnya secara langsung.
“Visi kami jauh melampaui beton dan aspal. Setiap kilometer yang kami bangun harus membawa nilai tambah yang signifikan bagi ekonomi nasional,” kata Koentjoro.
Posisi Hutama Karya di jajaran perusahaan terbaik Indonesia menjadi konfirmasi bahwa membangun negeri dan memberdayakan warganya adalah dua sisi dari mata uang yang sama, sebuah strategi yang telah berhasil diwujudkan oleh Hutama Karya.