JAKARTA - Warga Kota Tangerang kini bisa menikmati kemudahan bepergian dengan transportasi umum berkat inovasi layanan pembayaran dan hadiah spesial di Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Mulai 7 Agustus 2025, Kartu Multi Trip (KMT) resmi dapat digunakan tidak hanya untuk perjalanan KRL Commuter Line, tetapi juga untuk naik Bus Trans Tangerang yang akrab disebut Bus Tayo. Kabar baiknya, pada 17 Agustus 2025, seluruh layanan Bus Tayo dan angkot Si Benteng akan digratiskan sebagai bentuk perayaan kemerdekaan.
Langkah ini menjadi terobosan besar dalam mewujudkan transportasi publik yang praktis, terhubung, dan terjangkau. Peresmian penggunaan KMT di kedua moda transportasi tersebut dilakukan melalui penandatanganan kerja sama antara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT Nusantara Global Inovasi (NGI), dan PT Tangerang Nusantara Global (TNG). Acara ini berlangsung di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada Kamis, 7 Agustus 2025, dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin serta Wakil Wali Kota Maryono.
“Perjalanan jadi lebih praktis. Cukup satu kartu, bisa naik KRL dan Bus Tayo. Ini akan sangat membantu pelajar, pekerja, dan masyarakat umum dalam kegiatan sehari-hari,” ujar Wali Kota Sachrudin dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Tangerang untuk membangun sistem transportasi publik yang modern dan berkelanjutan. Upaya ini juga mendorong digitalisasi layanan publik agar akses masyarakat menjadi lebih mudah dan nyaman.
“Kota yang modern harus siap dengan digitalisasi, termasuk di bidang transportasi. Kami ingin semua lapisan masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan mudah dan nyaman,” tambahnya.
Integrasi KMT tidak hanya menghubungkan KRL dan Bus Tayo, tetapi juga mendukung program Angkutan Sekolah Gratis yang telah diluncurkan sejak Mei 2025. Program ini memungkinkan pelajar SD, SMP, dan SMA/sederajat di Kota Tangerang untuk naik Bus Tayo dan angkot Si Benteng tanpa biaya, baik saat berangkat maupun pulang sekolah. Hingga akhir Juni 2025, tercatat lebih dari 12.000 pelajar telah memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Kami ingin memastikan setiap anak bisa berangkat sekolah dengan aman dan tanpa beban biaya transportasi,” jelas Sachrudin.
Dukungan penuh juga datang dari PT Tangerang Nusantara Global selaku pengelola Bus Tayo. Direktur PT TNG, Muhammad Rijal, memastikan seluruh armada Bus Tayo sebanyak 40 unit sudah siap menerima pembayaran menggunakan KMT.
“Kini, KMT tidak hanya bisa digunakan untuk naik KRL, tetapi juga untuk Bus Tayo di Kota Tangerang. Seluruh armada sudah efektif menerima pembayaran KMT,” terangnya.
Sebagai tambahan semangat kemerdekaan, Rijal mengumumkan bahwa seluruh warga dapat menikmati layanan Bus Tayo dan Si Benteng secara gratis pada 17 Agustus 2025.
“Kami ingin memberikan hadiah kecil untuk warga. Jadi, tanggal 17 Agustus nanti, silakan manfaatkan layanan ini secara gratis,” ucapnya.
Langkah kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan pengguna, tetapi juga memperluas jaringan transportasi di wilayah penyangga Ibu Kota. Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI, Broer Rizal, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan strategi untuk menghubungkan berbagai moda transportasi agar mobilitas masyarakat semakin efisien.
“Kota Tangerang menjadi bagian penting dalam jaringan konektivitas kami. Kolaborasi ini akan mempermudah mobilitas masyarakat secara efisien,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan KMT, kartu ini tersedia di seluruh loket stasiun KRL di Kota Tangerang. Pengguna dapat melakukan isi ulang saldo melalui vending machine maupun aplikasi Access by KAI, sehingga semakin memudahkan proses pembayaran.
Integrasi KMT dengan berbagai moda transportasi di Kota Tangerang diharapkan menjadi titik awal transformasi mobilitas perkotaan. Dengan satu kartu yang bisa digunakan lintas moda, waktu perjalanan menjadi lebih efisien, dan masyarakat tidak perlu repot menyiapkan uang tunai atau kartu berbeda.
Bagi pelajar, program ini menjadi jaminan akses pendidikan yang lebih baik. Biaya transportasi yang gratis atau terjangkau membuat orang tua lebih tenang, sementara anak-anak dapat berangkat ke sekolah dengan aman. Program ini juga sejalan dengan semangat pemerataan akses layanan publik yang menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Tangerang.
Dari sisi ekonomi, langkah ini berpotensi mengurangi beban biaya hidup masyarakat, khususnya mereka yang rutin menggunakan transportasi umum. Dengan tarif yang terjangkau dan kemudahan pembayaran digital, masyarakat bisa lebih hemat sekaligus membantu mengurangi kemacetan serta polusi udara.
Tidak kalah penting, kebijakan ini juga mendukung target pemerintah dalam mengembangkan kota yang ramah lingkungan. Pemanfaatan transportasi umum yang terintegrasi diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga emisi karbon bisa ditekan.
Momentum HUT ke-80 RI ini menjadi saat yang tepat bagi warga untuk merasakan langsung manfaat integrasi transportasi dan layanan gratis. Selain memudahkan mobilitas, program ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah daerah, operator transportasi, dan perusahaan teknologi untuk mewujudkan layanan publik yang lebih baik.
Dengan adanya KMT yang terintegrasi serta program layanan gratis di hari kemerdekaan, Kota Tangerang menegaskan diri sebagai kota yang siap beradaptasi dengan perkembangan zaman. Semangat digitalisasi dan keberlanjutan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Bagi warga, 17 Agustus 2025 bukan hanya perayaan kemerdekaan, tetapi juga kesempatan menikmati perjalanan gratis sambil merasakan kemudahan sistem transportasi baru. Satu kartu, berbagai moda, semua demi kemudahan dan kenyamanan bersama.