JAKARTA - Dalam dunia sepak bola, sejarah tidak hanya ditulis lewat jumlah gol atau koleksi trofi. Yang lebih dalam dan langgeng adalah warisan yang ditinggalkan oleh para tokoh besar dalam olahraga ini. Legenda-legenda ini bukan hanya sekadar pemain atau pelatih sukses, tetapi mereka adalah arsitek perubahan, pencipta standar baru, dan simbol dari era keemasan masing-masing.
Berikut adalah sepuluh tokoh sepak bola paling berpengaruh sepanjang masa yang telah membentuk wajah permainan dari masa ke masa.
Sir Alex Ferguson (1957–2013)
Sebagai pelatih legendaris dari Skotlandia, Sir Alex Ferguson dikenal sebagai sosok sentral dalam dominasi Manchester United selama lebih dari dua dekade. Ia bukan hanya memenangkan banyak trofi, tetapi juga dikenal karena visinya dalam membangun tim yang tangguh dari waktu ke waktu.
Ferguson mengandalkan kekuatan seluruh skuad, bukan hanya pemain inti. Ia juga menunjukkan kemampuan adaptasi luar biasa di era baru Premier League yang penuh tekanan dan komersialisasi. Kepemimpinannya menjadi contoh manajemen sepak bola yang efektif dan berkelanjutan.
Ferenc Puskas (1942–1993)
Puskas adalah simbol keemasan sepak bola Hungaria dan Real Madrid. Ia mencetak 84 gol dari 85 pertandingan untuk tim nasionalnya dan membawa Real Madrid menjuarai European Cup sebanyak tiga kali pada 1959, 1960, dan 1966.
Kontribusinya yang luar biasa terhadap permainan membuat namanya diabadikan sebagai penghargaan tahunan untuk gol terbaik dunia: Puskas Award. Gaya bermain progresifnya di zamannya telah menginspirasi generasi berikutnya.
Alfredo Di Stefano (1945–1991)
Alfredo Di Stefano adalah ikon Real Madrid lainnya yang berperan besar dalam kesuksesan klub di era 50-an hingga 60-an. Ia mencetak 216 gol dalam 282 pertandingan La Liga dan menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol di lima final European Cup berturut-turut.
Uniknya, Di Stefano memperkuat tiga tim nasional berbeda: Argentina, Kolombia, dan Spanyol. Keahliannya sebagai penyerang serba bisa menjadikannya tokoh penting dalam sejarah sepak bola dunia.
Pep Guardiola (1984–sekarang)
Sebagai mantan pemain Barcelona, Guardiola kini dikenal sebagai pelatih revolusioner yang mengubah wajah sepak bola modern. Ia berhasil meraih treble kontinental dua kali dan mencatat rekor kemenangan beruntun di tiga liga top Eropa: Spanyol, Jerman, dan Inggris.
Visinya dalam mengedepankan penguasaan bola serta pressing tinggi telah memengaruhi banyak pelatih di seluruh dunia. Ia juga menciptakan gaya main kolektif yang menekankan dominasi taktik dan teknik dalam setiap pertandingan.
Diego Maradona (1977–2020)
Maradona dikenal sebagai sosok yang penuh kontroversi, namun kehebatannya tidak terbantahkan. Ia membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 dan mencetak dua gol paling ikonik dalam sejarah turnamen itu: satu melalui “Tangan Tuhan” dan satu lagi lewat aksi solo luar biasa dari tengah lapangan.
Di level klub, Maradona mengangkat Napoli dari klub papan tengah menjadi juara Serie A sebuah pencapaian monumental yang menempatkannya sebagai legenda abadi di Italia.
Cristiano Ronaldo (1995–sekarang)
Cristiano Ronaldo adalah pemain fenomenal yang mendefinisikan era sepak bola modern. Ia telah mengoleksi lima Ballon d'Or, memenangkan 33 trofi besar termasuk lima gelar Liga Champions dan satu Euro bersama Portugal.
Dengan lebih dari 850 gol sepanjang kariernya, Ronaldo terus mengejar target pribadi mencapai 1.000 gol. Ia juga telah meraih gelar liga di tiga negara berbeda: Inggris, Spanyol, dan Italia. Disiplin, determinasi, dan semangat kompetitif menjadikannya contoh atlet modern sejati.
Lionel Messi (2000–sekarang)
Messi dikenal sebagai pemain dengan bakat alami luar biasa. Ia telah meraih delapan Ballon d'Or dan memimpin Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022. Dengan 45 trofi sepanjang karier, Messi tercatat sebagai pemain tersukses dalam sejarah.
Loyalitasnya kepada Barcelona, tempat ia memenangkan empat Liga Champions, menjadi simbol dedikasi dan kesetiaan. Gaya bermainnya yang penuh visi dan kreativitas menjadikan Messi idola di seluruh dunia.
Franz Beckenbauer (1964–1996)
Beckenbauer adalah pionir yang merevolusi posisi bek dalam sepak bola. Ia menciptakan peran sweeper (libero) modern dan menjadikan bek sebagai pemain aktif dalam membangun serangan. Ia adalah satu-satunya bek yang meraih dua Ballon d'Or.
Sebagai kapten, ia memimpin Jerman Barat juara Piala Dunia 1974, dan mengulanginya sebagai pelatih pada 1990. Di level klub, ia meraih tiga gelar European Cup bersama Bayern Munchen.
Pele (1956–1977)
Pele adalah simbol kehebatan sepak bola Brasil. Ia satu-satunya pemain dalam sejarah yang memenangkan tiga gelar Piala Dunia: 1958, 1962, dan 1970. Kemampuan teknis, kekuatan fisik, dan kreativitasnya membuatnya menjadi pemain paling dominan di zamannya.
Ia menerima penghargaan Pemain Abad Ini bersama Maradona. Hingga kini, namanya tetap identik dengan kejayaan dan romantisme sepak bola dunia.
Johan Cruyff (1964–1996)
Di puncak daftar legenda paling berpengaruh adalah Johan Cruyff. Ia bukan hanya dikenal karena gerakan "Cruyff Turn" yang legendaris, tetapi juga sebagai arsitek filosofi Total Football. Pemikirannya tentang sepak bola modern telah menjadi fondasi Barcelona dan Ajax hingga saat ini.
Cruyff meraih Ballon d'Or tiga kali (1971, 1973, 1974) dan sukses sebagai pelatih dengan membawa Ajax dan Barcelona meraih kejayaan di level Eropa. Filosofi dan pendekatannya terhadap permainan melampaui hasil pertandingan.
“Cruyff tidak hanya merubah cara bermain, tapi cara berpikir tentang sepak bola,” sebuah kesimpulan yang menggambarkan betapa besarnya pengaruh sang maestro.
Sepuluh nama tersebut bukan sekadar legenda karena gelar dan prestasi. Mereka adalah inspirasi dan penggerak evolusi sepak bola dunia. Dalam dunia yang terus berubah, dengan munculnya bintang-bintang baru setiap musim, nama-nama ini tetap menjadi tolok ukur kehebatan.
Warisan mereka hidup dalam setiap operan, formasi, dan strategi modern. Dari Cruyff hingga Messi, dari Ferguson hingga Guardiola, dunia sepak bola berutang banyak pada visi dan semangat mereka.